Lima Butir Kesepakatan Serelaya,Bisa Timbulkan Konflik

by -566 Views
by

Kabarkite.com, MUSI RAWAS- Sekitar jam 10.00 hingga jam 13.00 bertenpat di kantor kecamatan rawas ilir kabupaten Musirawas berlangsung petemuan antara pihak PT Seleraya Merangin Dua (SRMD),Kecamatan,Kapolsek,dan organisasi kepemudaan Pemuda Peduli Rawas Ilir (PPRI).

Adapun maksud dan tujuan dari pertemuan yang di gelar itu untuk menyikapi dan mencari solusi terbaik atas tuntutan PPRI bahwa pihak PT SRMD dilarang menggunakan akses jalan raya rawas ilir untuk mengakut minyak mentah.

Alhasil pertemuan yang cukup alot tersebut menyepakati lima butir kesepakatan tersebut antara lain :
1. Penyelidikan kebocoran pipa terus berlanjut ditangani oleh kepolisian sektor setempat, dan pihak kecamatan akan menanyakan hasil investigasi pihak Badan Lingkungan Hidup Daerah (BHLD).
2. Pihak SRMD berjanji akan melakukan Program CSR secara terencana dan berkesinambungan secepatnya.
3. Persoalan Kopassus, yang menjadi keamanan di perusahaan tersebut adalah kumpulan Purnawirawan Kopassus yang bekerja sebagai pengamanan yang tergabung dalam PT. CAA dan di sepakati bahwa para purnawirawan itu tidak lagi menggunakan atribut kopassus.
4. Pipanisasi harus di tanam 1 (satu) Meter dari permukaan untuk menghindari tindakan yang merugikan masyarakat maupun perusahaan dan yang kelima.
5. PPRI tetap tidak akan memperbolehkan lewatnya armada pengangkut Roda Tank minyak mentah seleraya, sebelum adanya kesepakatan sebagai mana tuntutan yang telah di sampaikan sebelumnya.

“Dengan lima kesepakatan itu PPRI melalui Habiburan sebagai korlap tetap memantau apabila Seleraya tetap akan melewati langsung akses jalan maka kami akan melakukan pemortalan. Kita tetap konsisten apapun konsekuensi nya,” Tegas Abdul Aziz Ketua PPRI Kepada Team Kabarkite, Rabu (6/3) Siang.

Selain itu dia beserta masyarakat rawas ilir mengecam adanya upaya adu domba yang di lakukan oleh pihak PT SRMD antara masyarakat.

“Bila konflik horizontal terjadi maka seleraya yang bertenggung jawab dan serelaya harus angkat kaki dari rawas ilir,” Kecamnya.

Diungkapkannya,Kesimpulan terletak pada nomor lima, seleraya tetap tidak boleh melewati jalan poros rawas ilir, jika lewat di blokir langsung.

“Kini seluruh supir tangki sleraya memblokir jalan di simpang belani, potensi konflik horizontal akan terjadi, belum tau apa maksudnya,”tambah Aziz.(Rutan)