Mana Tahan

Uncategorized645 Views

Senyap yang kau dapat
Dari puja janji lampau
Membuatmu sekarat
Roboh seperti daun jendelaku

Tak lagi senyawa dengan dengan paku
Engsel dan juga kusen
Semua berderai menahan pilu
Sengit kian menekan

Semua terlambat…
Tangis pilu cuma ungkapan

Sesal yang hilang ditiup angin malam
Penguasa pun terdiam
Seperti malam-malammu yang mencekam
Berlinang sesal dan dendam

Ibarat ulir yang berterbangan
Memiliki pohon namun terlepas
Jauh melampaui angan
Pedih terhempas badas

Aku membayangkan sembilu
Mengutuk perih yang kau genggam
Mencabik rasa kebangsaan yang kurasa tentram

Semua mengilukan…

Kita tak berharga ditanah sendiri
Dilayukan dibumi kawan
Tak boleh menyendiri sendiri
Kami tak sudi kau ditinggalkan

Semoga mimpimu
Mimpi juga kaummu

Tak terulang karena keji zaman
Doakan kami yang kau tinggal kawan

Merintis adil yang dikucilkan
Membenarkan jalan berpamitan

Bahagialah…
Kau bagian butir sejarah zaman

Mana tahan
Biar serapah zaman menghujam…

Kumpulan puisi : Edo saman
pada 21 Juni 2011 pukul 4:09 ·