Oleh : Edosaman
Cerita dalu Gaek dipetangku
Usai Mengaji disurau
Dibagian petuah pengetahuan alam
dicela batuk karena kreteknya
Dikaki berpijak ini hanya ada dua musim
Ya…kemarau dan penghujan
Disini ditanah penanti tanaman keras
Disini di tanah sejarah peradaban maritim
Disini Ditanah yang pernah menjadi pusat budaya dan peradaban
Disini ditanah para pendeta Budha pernah memujanya
Gaek…
Agar kau tau
Agar kau perbaiki cerita lama itu
Disini ditanah para leluhur Sriwijaya
Cucumu…penegak adat istiadat
Kami…
Jangankan Menikmati hasil bumi diperut pertiwi
menonton bola pun kami tak mampu…
hanya asap untuk kami yang tanpa alat produksi
setelah perut pertiwi kau koyak
kini oksigen hidup pun kau rampas
rumpun..rumpun bagian
Seperti katanya…
Mengali kubur sendiri
kenapa kami harus kau bawa
oh…sang pemodal
masih adakah sisa bagian dari material dunia untuk kami…
Dan Gaek…
Musim tak lagi kemarau dan Penghujan
Musim baru kami adalah ASAP
Ya…Gaek
Ya leluhur
Kau tak akan pernah tau
MUSIM ASAP dizamanku
dan Kutuklah mereka bila salah
dan bila ini cerita yang lupa darimu
ASAP akan menjadi kendaraan menyusulmu
bertafakur di Nirwana
Ingat…
Kita berhasil memaksa tumpuan kaki ini
Menambah Musim merajam diri
oh…ASAP
Edosaman, Lubuklinggau, 151014 #Nadhiliyin