NU : Tingginya Angka Perceraian, Walikota Harus Cari Solusi

by -460 Views

nu-clear_0Kabarkite.com-Lubuklinggau (02/5), KETUA Rohis Syuria Nadatul Ulama (NU) Kota Lubuklinggau, Sumateraselatan Gus Imam Mukti berpendapat tingginya angka perceraian dikota metropolis Lubuklinggau, Sumateraselatan yang mencapai 1.457 perkara tahun 2012 atau 3 tahun terakhir dikarenakan kegagalan pemerintah daerah dalam memberikan edukasi dan pengembangan moral keagamaan dan juga merupakan pengaruh budaya liberal.

Menurut tokoh berpengaruh NU ini, tiga penyebab yang diutara oleh Pengadilan agama diantaranya ketidakharmonisan keluarga yang mencapai 40 persen, tidak bertanggung jawabnya kepala rumahtangga dan permasalah ekonomi adalah akar permasalahan yang mesti di cari solusi dan penyelesaiannya oleh umaroh (Walikota Lubuklinggau). Sebab jika tidak dicarikan solusi hal itu akan berbanding terbalik dengan visi dan misi Kota Madani yang dicanangkan oleh SN Prana Putra Sohe sebagai visi dan misi pemerintahannya.

” Awal permasalah ini, salah satunya akibat pengaruh budaya liberal yang berkembang saat ini. Dimana Selingkuh makin seru (SMS) didaerah ini yang berimbas dengan tingginya angka perceraian dimana didominasi oleh mereka-mereka yang berusia matang antara 40-45 tahun, Dan anehnya kenapa kaum hawa atau ibu-ibu yang lebih banyak menguggat cerai ?, karena pada masa itu tekanan moral mereka sedang pada titik jenuh. Dengan minimnya sarana dan kegiatan keibadahan untuk penjagaan moral dan iman yang diselenggarakan oleh pemerintah berujung dengan tingginya pembubaran persatuan dirumah tangga. Ini bukan hanya tanggung jawab alim-ulama, namun juga tanggung jawab terbesar ada dipundak umaroh yaitu bapak walikota, ” Tegasnya kepada wartawan Kabarkite.com.

Selain itu ia menyarakan kepada Walikota Lubuklinggau untuk mengevaluasi permasalah tersebut, sebab seberapa besarpun keberhasilan pembangunan tanpa diiringi dengan penguatan moral masyarakat akan hanya melahirkan kemudharat-an saja. Ia mengajak pemerintah daerah untuk mendorong rumah tangga yang menjadi warga kota Lubuklinggau dengan iman Islam untuk memperbanyak sholat berjemaah dirumah masing-masing sebagai salah satu cara meminimalisir terjadinya perceraian tersebut.

Ditambahkanya, perluasan lapangan pekerjaan dan kegiatan keagamaan adalah juga solusi yang mendesak untuk mengatasi permasalah ini. Dan jika didiamkan hal tersebut akan melahirkan image buruk terhadap pemerintahan saat ini, baik dikalangan umat muslim, alim ulama dan masyarakat umum.

” Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi hal tersebut, dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan kegiatan keagamaan untuk peningkatan kekuatan moral umat, ” Pungkasnya. (Ujang)