Para Prajurit Hitam Putih Dan Kisah Getir Sogok Rekruitmen CPNS

Uncategorized571 Views

image

Penulis :
Fadli Nopiansa,S.Sos
Gerakan Pemuda Islam (GPI)

Kabarkite.com-Opini (19/9), PERBAIKAN Sistem yang digadang – gadang menelurkan Transpransi perekrutan CPNS, nyatanya jauh dari kata ideal, apa yang terjadi di Muratara pada saat ini adalah Bukti betapa celah itu masih terbuka bagi para pelaku – pelaku Gratifikasi, Suap dan Sogok. PNS yang selayaknya menempatkan orang – orang terbaik yang sesuai dengan disiplin ilmu dan Spesialisasi hanya akan terdorong keluar karena tidak memiliki dana ratusan Juta sesuai dengan Tarif permintaan oknum – oknum yang punya akses kedalam Kemenpan yang masih bisa diperkosa oleh pemuas yang butuh waktu instan.

Antusias, Semangat menggebu dari ribuan para Pendaftar yang rela mengantri di beberapa Usaha Warnet di Desa – Desa kami menjadi gambaran jelas bagaimana Perekrutan CPNS Muratara begitu diminati,  nyatanya hanyalah sebuah Pelengkap Ceremonial, Menyemarakan para Jutawan melenggang mulus kedalam Birokrasi Pemerintahan Muratara melalui cara – cara kotor penuh lendir.

Padahal pengabdi korp Hitam Putih yang sampai sekarang tidak jelas keberadaannya, Para juru ketik, Konseptor, Pengantar Surat, Petugas Kebersihan tetaplah dianggap sebagai Pembantu dan tidak pernah dianggap sebagai bagian penting dari System, bagaimana Proses Pelaksanaan Pemerintahan Muratara ini berjalan, Fakta nyata sampai pada detik ini si Putih Hitam yang sudah abu – abu tidak penah masuk kedalam bagian Kebijakan – Kebijakan nyata Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara, bagaimana Regulasi sebagai acuan kepastian, Reward,Aksesibility dan Priority bahkan bisa disebut Antara ada dan tiada.

Dahulu kala saat Muratara masih Embrio dan siap dialhirkan, kita tertawa sumringah penuh sukacita, Mayarakat berimajinasi jika Muratara ini terbentuk, maka, ada peluang untuk diberdayakan, Berkontribusi, Perluasan Lapangan Kerja demi Peningkatan Taraf Perokonomian Masyarakat. Nyatanya sampai hari ini, setelah Tragedi penuh Drama itu berlangsung kita menjadi makin jauh dari apa yang kita impikan.

Muratara dihadirkan sebuah Kasus Besar yang sampai menjadi Isu Nasional, jelas menciderai, Melukai dan menurun dratisnya kepercayaan Masyarakat kepada Penyelenggara – penyelenggara Birokrat Muratara, Lobi – Lobi busuk menjadi jalan keluar paling Potensial dari seharusnya sistem – sistem transparansi itu dibentuk dan dibuat sesuai dengan cita – cita Good Govenarnce yang kita impikan bersama. Kabupaten yang baru seumur Nyamuk,dewasa ini mengisahkan Keprihatinan Masyarakat sampai pada saat ini, terkait dengan perekrutan CPNS pada khususnya, dan kebijakan – kebijakan Fundamental pada pada umumnya.

Rumah Besar yang Kita bangun dari hasil Perjuangan Darah dan Air mata ditempati para Pecundang dan Penyamun, kita terus bergelut dengan Halusinasi akan kekayaan Muratara, nyatanya, kita menjadi pembantu dirumah sendiri, para Pembesar Oknum Birokrat kejar target, melupakan para Pesuruh dan Honorer yang telah mengabdi untuk Muratara ini dilahirkan..

Miris,Ironi dan Mengiris, tidak pula tulisan ini meruntuhkan semangat kita, untuk terus berdiri dibarisan paling belakang, teriak menyeruh bersatu padu, demi Muratara yg Merangkul, memberdayakan dan Sejahtera.

Sudihlah kiranya kita menyadarkan diri, kita berjuang untuk kita, anak dan cucuh kita nanti, kejar Perubahan dan serang habis para pelaku kejahatan Birokrasi di Bumi Muratara.

Dan diakhir tulisan ini perlu kami sampaikan, ini bukanlah Pandangan Subjektifitas kami, atau Objektifitas hasil penggallian data Survei, ini merupakan curahan hati kami atas segalah kekecewaan yang terjadi di Bumi Beselang Serundingan.(Zon)

Comment