Kabarkite.com-Indralaya (2/1), PETANI desa Sribandung Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir Sumateraselatan melakukan pematokan 3000 hektare lahan sengketa antara warga dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Cinta Manis. Aksi ini menurut mereka merupakan salah satu protes atas lambannya penyelesaian konflik dilahan perkebunan tebu milik PTPN VII Cinta Manis. Dimana perusahaan ini mengklaim memiliki lahan seluas 20.000 hektar, termasuk lahan yang akan dipatok oleh para petani dan mahasiswa itu.
Joni Guswara, Sekjen Pengurus Besar Front Anak Bangsa Menguggat (FRABAM) Provinsi Sumaterselatan, menjelasakan pihaknya bersama 800 kepala keluarga (KK) telah melakukan pematokan dilahan sengketa tersebut, dan saat ini para petani desa yang tergabung dalam organisasi Petani Sribandung Bersatu (PSB) mulai melakukan pematokan dilahan hari ini 2 Januari 2013 pada pukul 10.00 Wib.
” Kami bersama 200 massa petani perwakilan dari 800 KK desa Sribandung yang juga tergabung di PSB (Petani Sribandung Bersatu) hari ini melakukan pematokan dan pendudukan 3000 hektare lahan status quo yang diklaim PTPN VII Cinta Manis sebagai lahan mereka. Ini sebagai bentuk protes dari lambannya kinerja pemerintahan daerah, provinsi dan pusat dalam menanggani penyelesaikan kasus konflik agraria ini. Dan kami akan terus bertahan bersama warga untuk mendapatkan kembali lahan milik petani Desa Sribandung ini, ” Tegas Joni petang rabu (2/1).
Dilain pihak Dasram (32) warga setempat yang ikut melakukan aksi pematokan lahan seluas 3000 hektare tersebut menngatakan bahwa aksi pendudukan dan pematokan yang dilakukan dirinya bersama petani lainnya merupakan aksi kekecewaan mereka atas janji pemerintah untuk mengembalikan lahan mereka, pasca kisruh pada bulan Juli 2012 lalu yang sempat menelan korban nyawa.
” Kami akan melanjutkan penguasaan lahan PTPN VII Cinta Manis yang saat ini merupakan lahan status quo sejak bulan Juli 2012 lalu. Hari ini kami bersama mahasiswa dan Organisasi FRABAM Sumsel melakukan pematokan 3000 hektare lahan milik desa kami yang direbut oleh PTPN VII Cinta Manis secara paksa pada tahun 1982 tanpa disertai ganti rugi yang sesuai. Dan Kami tidak akan mundur, sebelum lahan kami dikembalikan, ” Jelasnya.
Saat ini, Lahan yang dipatok oleh petani tesebut dijaga oleh puluhan orang dari Organisasi rakyat Petani Sribandung Bersatu (PSB) dan Mahasiswa. Selain itu mereka juga mendirikan tenda sebagai posko untuk melakukan pemantauan gerakan yang dilakukan perusahaan di wilayah tersebut. Dan berdasarkan informasi di lapangan para petani dan mahasiswa tersebut telah selesai melakukan pematokan lahan pada pukul 18.00 Wib rabu (2/1) petang. (Edosaman)