Pemerintah Tak Pedulikan Suku Tertinggal

Uncategorized333 Views

ilustrasi-desa-tertinggal.jpgKabarkite.com-Musirawas (3/2), WARGA Komunitas Adat Tertinggal (KAT) di Desa Sungai Jernih Kecamatan Muara Rupit kabupaten Musirawas mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah kabupaten tersebut. Seperti janji pemerintahan daerah yang akan membuka akses jalan kesemua pelosok Musirawas serta memberikan pelayanan publik. Mereka meminta Bupati Musirawas, Ridwan Mukti (RM) dapat membantu mereka mendapatkan pelayanan kesehatan, tempat tinggal serta penerangan.

Kepala Suku Komunitas Adat Tertinggal (SAD) yang juga kepala suku (Kadus) IV, Sadiman mengatakan bantuan dari pemerintah kabupaten Musirawas sudah pernah dilakukan seperti memberikan rumah bantuan sebanyak 32 unit dan dihuni oleh 97 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 300 jiwa. Rumah bantuan itu berdinding papan  yang berukuran 3 X 4 meter itu saat ini sudah tidak bisa menampung keluarga yang ada. Selain sempit, bantuan yang diberikan sejak tahun 2008 lalu itu sudah tidak layak dipakai.

“Seperti di ditempat saya, rumah ini dihuni 12 orang. Saya dan istri Anak-anak, menantu dan cucu semuanya disini. Ruangan sempit ini juga tempat bagi kami untuk tidur, masak dan menyimpan barang-barang,”ujar Sadiman saat ditemui dirumahnya, kemarin.

Menurut Sadiman, warga SAD mengelukan sikap pemerintah pemerintah yang terkesan acuh tak acuh. Sebab, sejak diberi bantuan rumah itu tidak ada bantuan-bantuan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bantuan rumah ini diberikan ke warga SAD dalam keadaan kosong tidak ada perabotan.
Setelah itu, tidak ada yang datang untuk sekedar melihat kehidupan warga SAD. Apalagi memberikan bantuan jaminan hidup.

Selain itu, usulan sudah pernah diberikan kepada Pemkab Mura seperti fasilitas lainnya yang ada di dusun-dusun desa tetangga lainnya, seperti, langgar, sekolah, fasilitas kesehatan dan penerangan. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda usulan tersebut dapat direalisasikan.

“Saya sudah beberapa kali mengusulkannya, tetapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Seperti penerangan, kami minta perhatian pemerintah memberikan bantuan listrik,”jelas dia.

Sadiman menambahkan, dari dahulu warga SAD sampai sekarang hanya menggunakan lampu teplok dari minyak tanah. Padahal, di depan rumah  ada tiang listrik yang lengkap dengan lampunya. Namun, listrik dan penerangan hanya pajangan. Sampai sekarang belum dinyalakan.

Terpisah, Pemuda Kecamatan Muara Rupit, Sazili mengatakan, Pemkab Mura harus merealisasikan dan membantu masyarakat SAD yang ada. Karena mereka juga adalah warga Musirawas, sehingga tidak bisa dipisah-pisahkan.

“Kami minta pemkab segera merealisasikan penerangan karena penting bagi warga SAD melakukan aktivitas sehari-hari, sebab fasilitas pendukung kelistrikan sudah tersedia lengkap,”pungkasnya.(Rutan)

Comment