Foto : FMSRB saat membahs Persoalan Tanah dengan Dengan Sekper PTPN7 Diruang Pemkab Muaraenim, Selasa (16/7).
* Ini Upaya Terakhir atau Kami Hanguskan
Kabarkite.com – Muaraenim (17/7), Pertemuan negosiasi antara masyarakat desa Sugih waras kecamatan Rambang atau Forum Masyarakat Sugih Waras Rambang Bersatu FMSRB dengan Seketaris Perusahaan PTPN 7 kembali deadlock atau menuai jalan buntu.
Pertemuan digelar di Offroom Pemkab Muaraenim hari Selasa (16/7) dihadari oleh Kedua pihak yang bertikai dengan difasilitasi oleh Pemkab diwakili oleh Wabup H Nurul Aman serta pejabat vertikal lainnya tak juga dapat mengubah tuntutan masyarakat Desa Sugih Waras Bersatu ini mengubah tuntutannya yaitu tetap mengacu pada permintaan kompensasi sebesar Rp 35 juta perhektar atas tanah yang telah dikuasi oleh PT PN 7 selama 30 tahun lebih Ujar Ketua FMSRB. Drs H Junial Komar.MM.M.Si
Ini adalah Pertemuan yang kesekian kalinya kita berupaya untuk tetap kondusif terlebih pada saat ini adalah bulan Puasa jadi kami tak perlu umtuk mengajak ribuan massa guna mendesak Pemkan agar dapat membantu menyelesaikan persoalan ini tegasnya.
Dijelaskannya bahwa tanah warga seluas 2.250 hektar merupakan murni tanah masyarakat Sugih Waras dan bukan tanah desa bahkan tanah ulayat seperti yang disebutkan oleh Sekda Muaraenim H Taufik Rahman, serta kami juga menolak keras opsi Tawaran Kemitraan yang dilontarkan oleh Sekretaris Perusahaan PTPN 7 Sonny SH yang disampaikan oleh Media cetak pada tanggal 11 juli lalu jelas Junial Komar.
Sementara dari Fihak PTPN 7 saat selesai pertemuan dengan pemkab dan FMSRB. Sonny dan beberapa pimpinan managemen PT PN 7 saat dimintai keterangan hanya melakukan aksi diam alias No comment.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Ribuan Masyarakat Sugih Waras ini melakukan tuntutan kepada PTPN7 yang dinilai telah menjual Tanah Masyarakat dengan dikeluarkannya sertifikat Tanah Hak Milik oleh PTPN7 serta penyerahan Tanah ke pihak PTPN 7 hanya diwakili oleh kepala desa tanpa sepengetahuan masyarakat desa Sugih Waras.
FMSRB masih akan menunggu hasil pertemuan antar managemen PTPN 7 dengan pemkab Muaraenim yang intinya nanti akan disampaikan kepada mereka. Namun ini adalah upaya terakhir yang ditempuh sebagai wujud demokratis dan selebihnya masyarakat akan melakukan upaya atau tindakan lain, jelas beberapa perwakilan masyarakat Sugih Waras yang hadir.(Jazzi)