Kabarkite.com-Muaraenim (19/11), Proyek pembangunan intake milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang Enim di sepanjang Jalan Raya Baturaja, Simpang BTN Air Paku Tanjungenim, Kecamatan Lawang Kidul diduga telah menyebabkaan longsornya bahu jalan nasional yang terjadi pada Tanggal 11 November lalu.
Dalam pengerjaannya, pihak kontraktor PT. Nidya Karya (NK) dinilai tidak memperhatikan kondisi alam dan struktur tanah.
Ketua Forum 63 Kelurahan Pasar Tanjungenim, Hijazi, Selasa (19/11) mengatakan, pembangunan intake tersebut berada di bahu jalan nasional dengan kondisi tanah yang menurun. Dimana, setiap hari jalan tersebut selalu ramai dilalui oleh kendaraan-kendaraan yang bertonase berat. Sehingga, dengan adanya tekanan dari atas dan pengerukan tanah yang ada dibawahnya maka potensi terjadinya longsor memang sangat besar.
“Harusnya, sejak awak pihak kontraktor dapat melakukan langkah preventif. Setidaknya dengan membangun turap untuk pengamanan. Sehingga, jalan yang ada di atas tidak turun,” ujar Hijazii di Muaraenim, kepada Kabarkite.com.
Untuk itu, kata Hijazi, pihaknya berharap agar PT. NK dapat bertindak secara profesional terhadap peristiwa longsornya bahu jalan nasional tersebut.
“Terkait longsornya bahu jalan tersebut, jangan semata-mata menyalahkan alam ataupun mengandalkan pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini, pihak kontraktor harus melaksanakan hak dan kewajibannya hingga proyek tersebut selesai dan diserahterimakan ke pihak PDAM Tirta Lematang Enim” tegas Hijazi.
Direktur PDAM Tirta Lematang Enim, Puryadi, mengungkapkan, adanya peristiwa longsor tersebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab Muaraenim) ataupun Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Kami telah melakukan koordinasi, bahkan pihak BBJN telah turun langsung ke lapangan,” ungkap Puryadi.(Jaz)