Kabarkite.com-Empatlawang (13/8), PULUHAN hektare sawah di beberapa areal persawahan dalam Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang diserang hama tikus, hingga banyak yang mengalami gagal panen.
Gerombolan hewan jenis pengerat ini merusak tanaman padi sejak berumur 1,5 bulan hingga berbuah. Akibatnya, tanaman padi ini mati sebelum berbuah, sehingga tidak sedikit petani yang tidak mengecap hasil jerih payahnya selama ini.
Informasi yang dihimpun kabarkite.com di lapangan, Minggu (11/8), areal persawahan yang diserang hama tikus cukup luas, seperti di areal persawahan Sawah Lebar, Tebat Besar dan areal persawahan sekitarnya. Tanaman padi yang dirusak hama tikus ini terkulai layu, hingga mati, karena tikus memakan mulai dari batang. Akibatnya, tanaman padi yang semestinya sudah dipanen tidak berbuah, sementara rumpun padi kondisinya mati dengan kondisi daun sudah mengering.
Tidak hanya itu, hama yang memang ditakuti warga, karena serangannya tidak bisa dicegah ini juga merusak tanaman padi milik para petani yang sekarang ini sudah mulai berbuah. Sehingga dipastikan akan mengalami gagal panen.
Sejumlah petani mengeluh akibat serangan hama musiman ini. Usaha mereka melakukan pembasmian hingga pemberian racun tidak membuahkan hasil.
“Satu tengkelpun (tangkai,red) kami tidak memanennya. Tanaman padi seluas 7 bidang ini semua rusak akibat serangan tikus,” ungkap Gofur, petani di areal Sawah Lebar, Desa Gunung Meraksa Baru, Kecamatan Pendopo.
Dikatakannya, serangan tikus ini dimulai tanaman berumur 1,5 bulan atau tanaman hendak berbuah, hingga tanaman sudah berbuah. Bahkan, tanaman padi yang sudah dirusak masih banyak didapati tikus yang berkeliaran di tengah persawahan.
“Kebanyakan tikus ini membuat sarang dengan melobangi pematang sawah. Saat mereka menyerang bergerombolan dengan jumlah yang banyak, sehingga dengan sekejap saja tanaman sudah rusak,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan petani lainnya, mereka kwalahan melakukan pembasmian. Upaya mereka tidak membuahkan hasil, sehingga dengan terpaksa mereka pasrah dengan serangan hama tikus ini.
“Kami kwalahan dengan tikus ini, karena bila musim tikusan, sepertinya tidak ada lagi langkah untuk pengantisipasian ataupun pencegahannya. Kalau diserang gerombolan ini, maka padi dengan sekejap rusak dan akal gagal panen,” ungkap Asnawi.(Tono)