Kala berpijak di dua muara
Sewaktu dendang berlomba bergema
Di ujung bawah sadarku
Semua membius logika
Seolah tertawa bagai Durjana
Membenci gelap, sedari memujanya
Mengharap putih, selayaknya mengotori
Realita telah melahap teori siang tadi
Gemuruh ombak coba mengawal
Seperti lambai riak gadis dusun
Anggun dengan rambut bergerai
Sayang…semua telah berubah
Semua ditelan Durjana
Seperti pahala dan dosa hari ini
Berlomba membuat gelombang yang sama
Mencerca diri dari segala sisi
Karena cintaku…
Seolah bayang mencibir di balik tirai
karena rinduku…
Seolah meniti noda jiwa yang mendawai
Benamkan laknat ini wahai ombak
Gulung bersama deru-mu
Agar kami tak meninggalkan bercak
Agar lebur bersama buih-buih landaimu
Karena cinta dan rinduku
Tak ingin sendiri memandangmu
Sebab sendiri disini tak berarti
Coba lahap nodaku
Agar aku nanti…
Tak layak menjadi Durjana
Kumpulan Puisi: Edo Saman
Juni 2011, Pantai Putih Bengkulu