Sang Durjana

Uncategorized492 Views

Kala berpijak di dua muara
Sewaktu dendang berlomba bergema
Di ujung bawah sadarku
Semua membius logika

Seolah tertawa bagai Durjana
Membenci gelap, sedari memujanya
Mengharap putih, selayaknya mengotori
Realita telah melahap teori siang tadi

Gemuruh ombak coba mengawal
Seperti lambai riak gadis dusun
Anggun dengan rambut bergerai
Sayang…semua telah berubah

Semua ditelan Durjana
Seperti pahala dan dosa hari ini
Berlomba membuat gelombang yang sama
Mencerca diri dari segala sisi

Karena cintaku…
Seolah bayang mencibir di balik tirai
karena rinduku…
Seolah meniti noda jiwa yang mendawai

Benamkan laknat ini wahai ombak
Gulung bersama deru-mu
Agar kami tak meninggalkan bercak
Agar lebur bersama buih-buih landaimu

Karena cinta dan rinduku
Tak ingin sendiri memandangmu
Sebab sendiri disini tak berarti
Coba lahap nodaku

Agar aku nanti…
Tak layak menjadi Durjana

Kumpulan Puisi: Edo Saman
Juni 2011, Pantai Putih Bengkulu