Kabarkite.com-Palembang (2/5),GUBERNUR Sumatera Selatan, H Alex Noerdin menyesalkan kejadian yang terjadi dua hari lalu di Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas (Mura) hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Hal tersebut harus dijadikan pelajaran dan juga bentuk dari peringatan semua kepala daerah untuk serius menangani permasalah masyarakat, agar tak berkembang menjadi kekisruhan yang meluas.
“Peristiwa kemarin sudah menjadi pembicaraan di tingkat nasional bahkan di Internasional dan membuat rating Sumatera Selatan turun lagi. Bersama-sama kita telah dengan susah payah membangun Sumsel, menjaga Sumsel dan menjadikan Sumsel di posisi ke-2 daerah yang paling diminati untuk investasi namun dirusak oleh kita sendiri,” tegas Alex pada forum Rapat Paripurna XXXVII, DPRD Sumsel dengan agenda dukungan terhadap rencana pemekaran Kabupaten Kikim Area-Lahat dan Pantai Timur –OKI, Rabu (1/5).
Lanjutnya, kejadian 2 hari terakhir di Kabupaten Musirawas sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebab proses pemekaran Muratara sudah mencapai titik akhir/tahap final hanya perlu menyempurnakan atau melengkapi peta batas. Peta batas dengan Musirawas sudah selesai, dengan Muba juga sudah diselesaikan, termasuk dengan Provinsi Bengkulu pun sudah selesai.
‘’Cuma dengan Provinsi Jambi saja yang masih belum selesai tapi finalisasinya adalah tanggal 3 pada hari Jumat yang akan datang di Kementerian Dalam Negeri. Menteri Dalam Negeri yang memfasilitasi antara Provinsi Sumatera Selatan dengan Provinsi Jambi dan antara Muratara dengan Kabupaten Soro Langun,’’ ujar Alex yang berhasil membujuk warga sekaligus mengakhiri konflik yang terjadi di Mura.
Karena itu, lanjutnya, kita akan selesaikan masalah ini secepatnya.
‘’Lalu kalau selesai peta batas ini, maka kita lengkapi surat dari Menteri Dalam Negeri yang ditujukan kepada Komisi II DPR RI yang sekarang sedang reses dan akan melanjutkan sidang lagi mulai tanggal 13 Mei sampai bulan Juli. Kita usahakan agar pembahasan Muratara bisa dilaksanakan pada awal sidang-sidang pembukaan,” tutur Alex yang juga siap menanggung biaya pendidikan para anak korban konflik itu hingga perguruan tinggi.
Alex juga menjelaskan, dirinya bersama Pangdam II Sriwijaya masuk langsung ke lokasi Muara Rupit dengan berganti berbagai kendaraan karena setiap jembatan itu di blokade. Di lokasi, Gubernur dan rombongan menghadapi ribuan massa yang masih marah.
‘’Namun alhamdulillah, kami berhasil meredakan amarah warga dan membuka portal. Saya katakan kalau kita ada permintaan, tidak boleh dengan memaksa, memblokir Jalan Lintas Sumatera sehingga mengganggu jalur lintas ekonomi Sumatera dan itu satu hal yang sangat tidak terpuji dan merugikan kita sendiri. Saya minta blokade itu dibuka. Saya bersyukur rakyat masih percaya kepada Gubernurnya sehingga pada saat itu blokade sudah mulai dibuka dan lalu lintas mulai lancar,” tambahnya.
Tak hanya itu saja, selaku Gubernur, Alex Noerdin juga akan menulis surat peringatan kepada Kepala Daerah bersangkutan agar berada di tempat jika ada masalah dan konflik warga.
“Sebab setiap kepala daerah harus bertanggung jawab, terhadap apapun masalah yang ada di wilayahnya. Mari dengan kejadian kemarin, hikmah buat kita semua bahwa persatuan dan kesatuan itu sangat diperlukan bukan bagi hanya daerah ini saja. Marilah belajar dari kejadian kemarin, agar ke depan kita bisa lebih bijaksana lagi,” papar Alex, yang saat berada di lokasi juga
Beliau juga menyempatkan diri untuk membesuk warga yang tengah dirawat, di RS Sobirin akibat huru-hara beberap hari lalu (29/4).
“Ada 4 orang yang meninggal pada kejadian 2 hari yang lalu. Mari kita doakan semoga diterima di sisi Allah SWT dan pada keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan lahir dan batin. Pada korban luka 8 orang yang sekarang masih dirawat di RS Sobirin Lubuk Linggau, kita doakan semoga lekas sembuh,” tandas Alex.(Llg/rls)