Siap Kelola Sampah Berskala Regional

Uncategorized447 Views

image

Kabarkite.com-Empatlawang (30/9), Rencana besar didalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Empat Lawang 2013-2018. Disiapkan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional, yang diproyeksi mampu menampung sistem pengelolaan sampah lima Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Selatan.

“Untuk TPA regional rencana dibutuhkan lahan sekitar 25 hektar, tapi sekarang sudah ada dibebaskan sekitar 6,7 hektar di Kilometer 10-12 Jalan Poros Nurdin Panji,” ungkap Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri, SE, MM melalui Kepala badan perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda), DR Ir H Nanti Kasih Ade, MT, kemarin.

TPA regional maksudnya, sistem pengelolaan sampah organik dan anorganik didaur ulang manfaatnya. Dalam skala besar, diproyeksi mampu menampung limbah dari Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Musirawas dan Kota Lubuk Linggau serta Pagaralam.

Ini skala besar, sistem pengelolaan nantinya akan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menangani masalah kebersihan dan persampahan. Proyek ini diyakini bisa memiliki dampak positif, termasuk menjadi sumber pendapatan asli daerah.

Nanti Kasih mengakui, selama ini sampah masih dianggap sepeleh, bahkan terkesan membuat masalah bagi masyarakat. Nah, image ini harus dievaluasi, sebab pengelolaan sampah bisa menjadikan sumber penghasilan bagi masyarakat. Sebagai contoh saja, di beberapa daerah seperti Lombok NTT, dan sejumlah negara luar. Sistem pengelolaan sampah itu memiliki nilai positif yang besar. “Produksi dan industri pengelolaan sampah seperti daur ulang dan pupuk sangat besar manfaatnya, tapi ini harus dikelolah dengan baik agar bisa menuai hasil maksimal,” jelasnya dan menambahkan, kita bisa menjadi pilot project di Sumatera Selatan mengenai sistem pengelolaan sampah.

Untuk program ini, kata Nanti Kasih, pemkab Empat Lawang mengupayakan dana sharing dari Pemprov Sumsel dan APBN pusat. Setidaknya dari Empat Lawang hanya menyiapkan lahan sekitar 25 hektar, kemudian kajian lingkungan, amdal dan Design Enginering Detail (DED) dari Provinsi Sumsel. Nah, untuk pembangunanya nanti diajukan ke APBN pusat melalui Kementrian Pemberdayaan Desa Tertinggal (PDT) atau program Sanitasi Pemukiman Penduduk (PPSP).

Sedikit menggambarkan, sistem pengelolaan sampah saat ini masih dilakukan oleh pemulung jalanan. Itupun terkendala pangsa pasar penjualan limbah dimaksud, karena penampungan masih mengirim ke luar daerah. Oleh sebab itu, jika pengelolaan itu dilakukan BUMD sendiri, para pemulung dan warga sekitar bisa diberdayakan. Ini bukan pekerjaan hina, karena keuntungan cukup besar karena mencapai 20 persen dari harga jual pembungkus atau kemasan plastik dipasaran.

Pengembangan sistem pengelolaan sampah, tentu harus didukung semua pihak terutama masyarakat Empat Lawang sendiri. Sebab, prediksi kita 2018 mendatang tidak ada lagi namaya buang sampah sembarangan. “Kita mulai dari masyarakat, hasilnya pun akan dampak positif di masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.

Rencanan pembangunan BUMD pengelolaan sampah dan TPA regional mendapat tanggapan postif masyarakat. Sebab, dinilai selama ini sistem pengelolaan sampah di bumi saling keruani sangi kerwati masih belum maksimal. Apalagi di sejumlah titik jalinsumteng, tidak sedikit lokasi TPA liar terlihat kumuh. “Kita mendukung itu, namun alangkah baiknya jika sistem pengelolaan nantinya oleh masyarakat Empat Lawang,” kata Nurdin (39) warga Tebing Tinggi menambahkan, industri pengelolaan persampahan itu memang cukup menjanjikan, apalagi di daerah berkembang.(Tono)

Comment