(Oleh – Rudi Tanjung)
146.285 warga di kota Lubuklinggau yang memiliki hak menentukan pemimpinnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun ini, siapakah yang akan menjadi Walikota dan Wakil Walikota untuk priode 2013-2018 mendatang waullahualam hanya Allah yang tahu. namun tetap yang menentukan adalah rakyat di kota itu.
Diketahui dalam pemilihan calon pemimpin baik orang nomor satu dan dua di daerah tersebut,ada enam pasang kandiddat yang maju bertarung untuk merebut hati rakyat. Dari keenam pasang calon itu pun semuanya di nilai baik dan memiliki prestasi masing-masing yang elok pula, namun semua itu masyarakat yang menentukannya.
Adapun keenam pasang calon Walikota dan Wakil Walikota iyalah, dengan Nomor urut 1 pasangan (SAMSU) SambaS dan Suherman, Nomor Urut 2. (Jokoman) Joko Imam sentosa dan Suparman,Nomor Urut 3 (NanSuko) Sn Prana Sohe dan Sulaiman Kohar, Nomor Urut 4. (BerAmal) H. Akisropi ayub dan Akmaludin Mustofa Mandiaur, Nomor Urut 5, (RI) Rustam Effendi Dan Irwan Evendi dan yang terakhir Nomor 6 pasangan (DEEL) H.Darmadi Djufri Dan Elven Asmar. Siapakah yang akan jadi pemimpin di kota dengan sebutan Bumi Sebiduk semare itu ?
Kita tidak bisa menerka atau menebak tetapi kita sebagai masyarakat hanya bisa berharap bahwa siapun dia yang memimpin kota yang sudah berumur sebelas tahun itu, harus memikirkan kesejahteraan rakyat dalam segala bidang, baik itu pendidikan, insfrastruktur, pelayanan kesehatan yang layak serta semua hal yang menyangkut kepentingan rakyat harus di perjuangkan oleh pemimpin selanjutnya.
Selain itu, semoga usai perhelatan Pilkada Kota Lubuklinggau dalam keadaan kondusif dan tanpa perselisihan di antara TIM pemenangan,untuk mewujudkan itu semua TIM dan Para Kandidat harus memiliki jiwa kesatria dan iklas untuk menerima kekalahan atau kemenangan. Jangan sampai masyarakat yang menjadi korban karena keegoan untuk mendapatkan jabatan,sebab yang paling pasti tujuan dari politik adalah kepentingan entah kepentingan yang macam apa hanya yang menjalaninya nanti yang mengetahuinya.
Sedangakan yang harus di lakukan ataupun kewajiban kita sebagai masyarakat yang baik, harus menggunakan hak kita untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani, semua masyarakat harus bisa menentang dan mengalahkan partai Golongan Putih (Golput) jawab dengan tindakan bahwa kita akan memilih pemimpin pada hari ini (20/10). Demi terwujudnya terciptanya pembangunan di segala bidang agar kita dapat merasakan kesejahteraan yang nyata bukan hanya selogan lagi, siapapun yang akan anda pilih itu hak anda namun gunakanlah hak itu sebaik mungkin jangan sampai anda menyesal di kemudian hari. *