Sidak Yang Terlambat

by -609 Views
by

image

Kabarkite.com-Musirawas (25/7), Inspeksi mendadak (Sidak) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Musirawas (Mura) kesejumlah pasar tradisional salah satunya pasar Megang Sakti,Tetapi hal itu dinilai terlambat.

Pasalnya dihari-hari biasa instansi pemerintah yang berwenang untuk mengontrol peredaran makanan di pasaran, layak konsumsi atau tidaknya dikonsumsi oleh masyarakat itu tidak perna melakukan kontrol sama sekali.Tetapi jika menjelang hari raya idul fitri mereka mulai sibuk eksen seolah-olah peduli terhadap peredaran makanan yang berada di pasaran.

Dipasar megang sakti kemarin (24/7) para Petugas langsung melakukan pemeriksaan dan uji sampel terhadap barang dagangan dipasar tersebut yang hasilnya menemukan tahu mengandung formalin dan boraks dari pedagang. Kemudian ditemukan mie basah mengandung formalin dengan kadar 60 persen dan cincau mengandung boraks.

Fakta-fakta yang petugas temukan itu baru bisa di ketahui masyarakat , ketika petugas melakukan kroscek pada waktu itu saja. Artinya selama ini sudah banyak masyarakat yang mengkonsumsi makanan mengandung zat-zat berbahaya seperti formalin dan boraks di pasar megang sakti,namun mereka terlambat mengtahui karena Disperindagsar hanya melakukan kroscek di hari-hari tertentu seperti kondisi jelang lebaran saja.

Kepala Disperindagsar Mura, Yamin Pabli mengatakan hasil temuan tersebut akan menjadi peringatan bagi konsumen khususnya pedagang untuk tidak menjual bahan makanan yang mengandung formalin dan boraks. Sebab berdampak pada kesehatan salah satunya penyakit kanker.

“Sidak ini akan terus kita lakukan dan kedepan ditujukan kepada pembuat tahu dan mie. Karena diduga tahu dan mie yang dijual berasal dari Mura yang disinyalir juga terdapat pabriknya,” ujar dia.

Yamin menjelaskan, ciri-ciri makanan yang mengandung formalin dan boraks yakni tahunya lebih kenyal, tekstur tahu kurang rata. Untuk mie, ketika diaduk, tidak lengket. Sedangkan cincau yang menggunakan boraks lebih keras daripada yang tidak menggunakan.

Sementara itu salah seorang pedagang tahu Karsinah mengaku senang dengan adanya sidak yang dilakukan pihak Disperindagsar dan Dinkes. Karena selama ini dirinya selaku penjual tidak tahu menahu soal formalin dan boraks.

“Saya sekarang bisa membedaka mana tahu yang murni dan ada campuran boraks serta formalin,” pungkasnya.(Rutan)