Siswanto : Tak Ada Kata Damai

Uncategorized339 Views

image

# Proses hukum terhadap dugaan pengancaman lanjut terus.

Kabarkite.com – Muaraenim (29/3), Ketua Ikatan Pemuda-Pemudi Desa Tanjung Raja, Siswanto, SE dan Kepala Desa Tanjung Raja Kecamatan Muaraenim, A.Halik yang merupakan korban dugaan pengancaman dengan senjata airsoftgun yang dilakukan oleh Manager Security PTBA, Iskandar Zulkarnain, telah membulatkan tekad kalau kasus yang mereka laporkan akan terus berlanjut, tidak ada istilah kata damai.
               
“Proses hukum tetap berlanjut, tidak ada kata damai. Kami juga sudah melayangkan surat tuntutan ke PTBA, agar dapat bertemu langsung ke Dirut PTBA, untuk menyelesaikan persoalan dugaan pengancaman dengan senjata air soft gun,”tegas Siswanto kepada sejumlah watawan di Muaraenim kemarin,Jumat (27/3).
               
Diakuinya, pertemuan warga dengan pihak menegemen PTBA akan dilakukan usai dilakukan RUPS PTBA yang berlangsung di Jakarta, hari ini (kemarin,red). Diharapkan, melalui pertemuan itu nantinya akan memberikan penyelesaian terbaik dari pihak perusahaan.

Sebelumnya Aksanul Fathoni, ST selaku
Pengurus Ikatan Pemuda-Pemudi Desa Tanjung Raja,  Intinya,  meminta PTBA segera memecat Manager Security PTBA, karena telah mencoreng nama PTBA yang ingin mewujudkan PTBA Emas dan selalu bersinergi kepada masyarakat dilingkungan sekitarnya. Serta mengutamakan warga ring satu PTBA untuk dapat bekerja sebagai tenaga outsourcing di PTBA sesuai dengan syarat dan kriteria yang diinginkan seperti tenaga security yang akan direkrut PTBA.
“Semoga permasalahan ini dapat segera terselesaikan dengan baik. Sehingga tidak ada yang dirugikan diantara kedua belah pihak,” terangnya.

“Sejauh ini tidak ada etikad baik dari managemen PTBA untuk segera menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Bahkan, terkesan managemen PTBA melakukan pembiaran dan bersikap masa bodoh, padahal kasus ini bisa menjadi bom waktu yang dapat merugikan kedua belah pihak jika tidak segera diselesaikan dengan baik,” tutur Aksanul Fathoni, ST.

Intinya, warga meminta PTBA segera memecat Manager Security PTBA, karena telah mencoreng nama PTBA yang ingin mewujudkan PTBA Emas dan selalu bersinergi kepada masyarakat dilingkungan sekitarnya. Serta mengutamakan warga ring satu PTBA untuk dapat bekerja sebagai tenaga outsourcing di PTBA sesuai dengan syarat dan kriteria yang diinginkan seperti tenaga security yang akan direkrut PTBA.

“Jika tidak ada penyelesaian terbaik, maka kita akan lakukan aksi demo. Selama ini kita terus meredam amarah dan amuk warga yang kesal akibat ulah Manager Security PTBA tersebut. Kita berharap nantinya akan ada etikad baik dari PTBA dengan meminta maaf secara langsung melalui suatu pertemuan resmi dengan perwakilan warga seperti pemerintah desa, tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh agama. Namun, sejauh ini tampaknya PTBA melakukan pembiaran terhadap kasus ini,” terangnya.
“Semoga permasalahan ini dapat segera terselesaikan dengan baik. Sehingga tidak ada yang dirugikan diantara kedua belah pihak,” terangnya. (Jazzi)

Comment