Sriwijaya FC Mulai Labil

by -585 Views

LOGO sfcKabarkite.com-Olahraga (7/2), SKUAD besutan Kas Hartadi masih belum stabil dan terkesan tak bertaji, meski dikandang sendiri. Fakta ini terlihat pada pertandingan Sriwijaya FC saat menjamu PSPS Pekanbaru kemarin. Laskar wong kito sepertinya mulai kehilangan taji saat bermain dikandang, kemenangan telak 4-1 pada pertandingan melawan Persija Jakarta pada laga sebelumnya nampaknya tidak cukup untuk mendongkrak moril dan mental para pemain untuk kembali memberikan tontonan yang menarik kepada para pendukungnya.

Kondisi ini jelas membuat langkah SFC sebagai tim juara bertahan musim lalu ini semakin berat untuk mendongkrak posisinya kepapan atas dan bersaing dengan tim peserta lainnya dalam upaya mempertahankan gelar pada musim 2013/2014. Skor kacamata kemarin (6/2) membuat SFC terasa bukan klub raksasa ISL kebanggaan Bumi Sriwijaya. Hasil imbang ini juga membuat rekor kandang SFC semakin buruk, dari empat kali pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, tim yang pernah merasakan tiga kali gelar Piala Indonesia ini hanya mampu meraih dua kali kemenangan dan dua kali imbang.

“Para pemain kita sangat sulit membongkar pertahanan ketat yang digalang oleh para pemain belakang PSPS, akibatnya pemain depan kesulitan dalam melakukan penyerangan dan menciptakan gol. Belum lagi kita harus tetap waspada pada counter attack dari pemain depan mereka,” kata Pelatih SFC Kas Hartadi.

Ya, pada pertandingan tersebut SFC tak mampu membuat gol satupun, ketatnya lini pertahanan PSPS Pekanbaru sejak menit awal hingga akhir membuat Hilton Moreira dkk seperti kehilangan ketajamannya. Terutama Boakay Edie Foday yang pada pertandingan melawan Persija mampu mencetak hattrick. Alhasil, Laskar Wong Kito harus puas berbagi angka dengan tim tamu PSPS Pekanbaru dalam lanjutan kompetisi Indonesian Super League (ISL) setelah ditahan imbang tanpa gol 0-0. Tambahan satu poin ini membuat Abdurrahman dkk harus tertahan diposisi enam klasemen sementara dengan mengumpulkan delapan poin dari enam pertandingan yang sudah dimainkan.

Konsistensi tim Laskar Bertuah, julukan PSPS dalam menjaga lini pertahanan membuat para penyerang SFC frustrasi dan gagal mengkorversi sejumlah peluang menjadi sebuah gol.

Arsitek asal Solo ini menjelaskan, sebenarnya anak asuhnya sudah bermain sesuai dengan intruksi yang diterapkannya dan bermain menyerang sejak menit awal untuk mencuri gol, namun lagi-lagi semua upaya itu harus gagal lantaran membentur tembok pertahanan lawan yang dikomandoi Ambrizal.

Belum lagi kepemimpinan wasit yang dinilainya kerap memberikan keputusan yang merugikan timnya termasuk saat diberikannya kartu merah kepada salah satu gelandangnya Sultan Samma setelah terlebih dahulu memperoleh dua kali kartu kuning akibat pelanggaran yang dilakukannya.

“Seharusnya Sultan Samma tidak layak mendapatkan kartu kuning kedua, karena pada saat itu kondisinya 50-50. Karena pemain lawan juga mengangkat kaki terlalu tinggi, hanya saja saat itu secara tidak sengaja kaki Sultan Samma mengenai kaki pemain PSPS sehingga terkesan dia telah melakukan pelanggaran keras. akibatnya serangan kita menjadi kedodoran,” kata Kas.

Dengan kegagalan meraih kemenangan ini, mantan asisten Ivan Venkov Kolev ini dituntut berfikir lebih keras lagi untuk mencari racikan yang lebih jitu. Beliau harus mempertimbangkan kembali apakah masih akan menggunakan Skema 4-1-4-1 yang ternyata gagal menghantarkan tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini meraih kemenangan dan memperoleh tambahan tiga angka. Padahal hal itu penting untuk mendongkrak posisi.

“Evaluasi pasti akan saya lakukan disemua lini, sehingga diharapkan pada laga selanjutnya kita bisa menemukan formulasi yang lebih baik saat melawan Pelita Bandung Raya (PBR) nanti,” pungkasnya (CIP)