GoodBye Subhan IV

Uncategorized630 Views

Kabarkite.com-Musirawas (16/1), PENANDATANGANAN surat persetujuan wilayah Suban IV untuk masuk teritori Kabupaten Musibanyuasin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Musirawas  Sumaterselatan Raydo Syahri yang mewakili Bupati Musirawas Ridwan Mukti (RM) dikecam semua pihak. Penanda tanganan persetujuan itu terjadi saat rapat pembahasan masalah tersebut dengan  Gubernur Sumateraselatan Alex Noerdin beberapa waktu lalu. Keputusan tersebut  dinilai oleh politisi Gerindra Al Imron Harun  yang juga anggota Dewan Perwakil Rakyat Daerah (DPRD )  berbau Politis dan bersinggungan dengan Pemilihan Gubernur Pada Beberapa Bulan Mendatang.

“Syah-syah saja gubernur, mau buat keputusan atau statemen begitu, atas pemutusan Suban IV sebagai wilayah Muba, kita hargai keputusan itu yang seyogyanya mengakomodir kepentingan rakyatnya dalam kondisi apapun dan kapan pun,” Ujara Al Imron Harun Kepada Wartawan Kemarin (15/1).

Menurutnya, Berkenaan dengan suban IV selama ini  sudah diserahkan kepada tingkat pusat, baik itu Menteri dan pihak DPR-RI dan keputusan Suban IV untuk Musibanyuasin patut dipertanyakan kenapa sekarang baru keluar keputusan-keputusan seperti itu oleh Gubernur dan disetuji Bupati Mura melalui sekda sedangkan regulator yang menyatakan suban IV milik muba sudah sangat jelas dan ada ,kenapa tidak pemeintah provinsi dan kabupaten hargai regulator dan aturan hukum yang sudah ada selama ini.

“Saat ini rakyat jadi korban dan imbas dari konflik perbatasan,dimana mereka bingung dalam mengurus Adminiterasi kependudukan abaik itu seperti KTP KK dan hal penting lainnya serta soal pembuatan surat tanah yang lebih dahsyat lagi harapan masyarkat Musirawas untuk membentuk Muratara semakin jauh dr harapan. Namun jika memandang persoalan tapal batas, semata bisnis dan keuntungan maka persoalan ini gak akan selesai,akan tetap bila kita melihat bahwa itu suatu persoalan. Yang menyangkut rakyat notabene tanggang jawab seorang pemimpin, maka segala perselisihan dan persengketaan dapat selesai dangan win-win solution,” Cetusnya.

Andai pemimpin dan calon pemimpin, ucapnya, masih tidak mengedepan nurani untuk rakyat maka cita-cita pendiri bangsa untuk mensejahterakan rakyat dan berdiri diatas kaki sendiri sulit tercapai. Kalau ditanya soal masyarakat harus bagaimana tentunya masyarakat sudah banyak berbuat dan berharap tapi semua itu  selalu  dianggap kecil tak berarti dibanding kekuatan dan kekuasaan mereka  yang memimpin saat ini.

Yang dikhawatirkan ada tsunami (aksi Massa) kekuatan masyarakat dengan cara masyarakat sendiri dalam menyelesaikan masalah tersebut.  Sebagai wakil rakyat kita berharap masyarakat dan Dewan bersatu baik mempertahankan batas wilayah,sesuai amana undang-undang dan terus kobanrkan semangat untuk memperjuangkan muratara. “Yang terpenting jangan mau dibohongi oleh kandidat calon gubernur yang sok pahlawan setelah keputusan DOB Muratara,jangan masyarakat malah dimamfaatkan untuk politik,”Tegasnya.

Dapat dirasakan selama ini, tambahnya, tingkat kepedulian akan masalah batas dan DOB sebagian saja yang peduli,nah menjelang pilklada gubernur semua punya konsep,semua merasa empat ,semua merasa mampu,semua peduli. “maaf ya masyarakat  tidak bisa dibegituii lagi, cara-cara politik atau tehnik begitu gak akan menggolkan mimpi manis mereka, akhirnya muatan politik bisa rugikan rakyat,” Pungkasnya. (RuTan)

Comment