JASHIJAU Dan HUT RI ke 72 Tahun

Opini, Sumbagsel1123 Views

Kabarkite.com, Opini (17/8) – Bahwa secara historis peran ulama dalam mendorong maju revolusi nasional di tanah air sangat signifikan, kaum ulama terlibat aktif mengorganisir perlawanan kaum tani, buruh tani di basis basis santri. Dengan Slogan perjuangan yang terkenal hubbu al-wathan minal iman, menjadi sprit pemuda untuk bersatu padu bergerak melawan Kolonialisme. 

Saat ini memasuki HUT RI ke 72 tahun, situasi objektif bangsa Indonesia secara ekonomi masih jauh dari tujuan kolektif bangsa sebagaimana yg di cita citakan pendiri bangsa termasuk ulama. Bangsa kita masih dicengkram oleh sistem penjajahan baru atau Neo Kolonialisme. Hampir 80% kemiskinan terjadi di wilayah Pedesaan.

Produktivitas kaum tani belum mampu mengimbangi deras nya arus Neoliberalisme, harga hasil pertanian dikendalikan koorporasi multinasional, transnasional. Rakyat kita di desain hanya menjadi kuli dengan upah tak layak di lumbung energi, konsumen potensial bagi produk produk modal asing.

Penguasaan Sumber Daya Alam oleh modal asing justru merusak kesimbangan alam, dalam kondisi seperti ini bangsa kita justru akan sangat mengerikan bagi masa depan generasi bangsa. Oleh sebab itu slogan Jashijau di rancang untuk mengembalikan memori kolektif bangsa, agar kita tidak lupa dengan peran ulama yang melekat pada historis perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan Kolonialisme. Dan Neo Kolonialisme. 

Dimasa sekarang peran ulama dipandang perlu untuk memberikan petunjuk, nasehat, mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu menuntaskan cita cita Revolusi Nasional 17 Agustus 1945 yakni terwujudnya tatanan masyarakat adil makmur. Sebuah masyarakat yg menjunjung tinggi Pancasila sebagai Ideologi Pemersatu suku bangsa dalam bingkai NKRI yang damai sentosa, yang didalam NKRI itu tiap tiap warga negara mempunyai hak dan tanggung jawab melaksanakan amanat UUD 1945. 

Dirgahayu Republik Indonesia Ke 72 Tahun. Jangan sekali kali melupakan jasa ulama, jangan sekali kali melupakan sejarah bangsa Indonesia. (Red)

#Jashijau 

#Jasmerah
Eka Subakti (Gerbang Tani Sumsel)

Comment