Polemik Muratara Pemuda Tolak Subhan IV untuk Muba

by -450 Views
by

Kabarkite.com-Lubuklinggau (29/12),TOKOH pemuda kecamatan Nibung dan Rawas Ilir mempertanyakan muatan politis surat yang di buat oleh presedium Muratara (Sarkowi Cs) itu tertanggal 27 November 2012 . Dimana dalam Surat Permohonan itu prsidium Musirawas Utara (Muratara) meminta Pembatalan Permendagri no.63 thn 2007 tentang penetapan kabupaten Musirawas, Sumaterselatan  sebagai daerah yang berhak atas penghasil sumur gas bumi suban IV. Lalu presidium itu juga meminta agar suban IV yang dianggap sebagai bahan komoditas politik elit Muratara dan Bupati Musirawas tersebut agar dikembalikan ke wilayah hukum Kabupaten Musibanyuasin (Muba) agar proses pemekaran dan penyalahgunaan dana bagi hasil atas pengelolaan ladang minyak dan gas tersebut dapat terkuak.

Devi Arianto Selaku Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) putra daerah kecamatan Rawas Ilir menyatakan, Bahwa perlu di tegaskan kepada Presedium Muratara (Sarkowi CS) bahwa dirinya selaku pemuda rawas ilir tidak akan merelakan sejengkal tanahpun untuk diberikan kepada Kabupaten lain.”kami tegas kepada presidium muratara (Sarkowi CS), sejengkal tanahpun di suban IV itu tidak akan diserahkan,bahkan kami akan berjuang merebut suban 10,11 & durian mabuk, kamipun siap dengan segala konsekwensi yang akan kami terima,” Ujarnya.

Diungkapkannya,jika memang pihak presedium Muratara Sarkowi Cs tidak sabar lagi ingin mekar sesegera mungkin namun dengan cara memberikan suban IV,maka kecamatan Rawas ilir dan Nibung tidak akan ikut Muratara.”kalau kawan-kawan tidak sabar lagi mau mekar dengan cara seperti itu, kami minta tolong kecamatan rawas ilir dan nibung tidak di masukan ke DOB Muratara. Biarlah kami tidak mekar dari pada hilang hak kami,” Ucapnya.

Dirinya sangat mendukung terbentuknya kabupaten Muratara namun seharusnya tidak menghilangkan hak-hak dan aset yang sudah ada, sebab aset-aset yang ada di kecamatan rawas ilir adalah penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di kabupaten Musirawas.

Selain itu salah satu tokoh pemuda di Rawas Ilir BARAK (30), mengatakan Menyangkut surat Sarkowi ke mendagri dalam hal pelepasan aset suban 4 yang merelakan untuk diserah kan pada kabupaten muba, secara historis dan emosional tindakan sarkowi itu keliru dan terkesan memaksakan kehendak ,kalau perjuangan pemekaran yang di dasari karna kepentingan kekuasaan tanpa mengedepan kan pembangunan SDM dan SDA untuk calon daerah baru akhir nya akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri

Kecamatan rawas ilir dan nibung merupakan objek kontribusi untuk pendapatan asli daerah ,baik untuk kabupaten musi rawas mau pun calon kabupaten baru nanti nya. Ketika aset komersial ini akan di lepas pada daerah lain ,yang menjadi pertanyaan dari mana calon daerah baru akan membangun terus membiayai belanja daerah nya ketika daerah tersebut minim penghasilan.

Memang benar dugaan kita selama ini bahwa pejuang-pejuang pemekaran itu tidak serius dan terkesan mementing kan kepentingan kekuasaan,keutungan pribadi,dan politik popularitas. Saya selaku putra daerah rawas ilir dengan keras mengutuk tindakan sarkowi yang rela melepas aset daerah demi kepentingan kekuasaan beliau, kemudian kami seluruh tokoh pemuda akan bersatu menolak pemekaran muratara dan siap mempertahan kan aset suban 4 dan suban-suban yang lain nya.

Mungkin dalam minggu2 ini kami akan membuat surat penolakan ke Mendagri untuk membatalkan surat saudara Sarkowi yang dalam hal ini merelakan Suban 4 untuk diserahkan pada Muba, dan kami tidak mau berkaolisi dengan orang-orang rakus dan haus kepemimpinan seperti pejuang-pejuang Muratara tersebut,sekali lagi kami tegas kan bahwa kami menolak pemekaran muratara dan kami siap mempertahankan Suban 4 yang merupakan aset2 kami sejak lama.Mereka penghianat itu memang tidak merasa memiliki daerah rawas ilir dan bahkan ketika konflik perbatas mencuat tidak ada satu pun dari mereka yang turun membackup persoalan perbatasan ini, jadi wajar kalau mereka tidak peduli terus kemudian mereka meninggalkan kami,

Dari pada ikut bergabung dengan muratara lebih baik kami bentuk kabupaten sendiri ,saya rasa dengan aset yang di miliki rawas ilir dan nibung tersebut, sudah lebih dari cukup untuk membangun kabupaten baru kami nanti, itu bukan impian semata sesegerah mungkin kami akan merapatkan barisan untuk memperjuang kan daerah kami ini.

Hal senada di lontarkan oleh Darmawansyah warga desa Beringin makmur I kecamatan Rawas ilir, diapun secara tegas tidak setuju dengan langkah presedium muratara persi sarkowi yang mengajukan pelapasan aset suban IV kepada kabupaten Muba. ” Dari pada seperti itu lebih baik kita tidak di mekarkan,”cetusnya.

Terpisah Rudi Hartono warga Kecamatan Nibung menyebutkan, dirinya sangat menyetujui pemekaran dan pembentukan kabupaten Muratara,tetapi dengan adannya pelepasan suban IV dia sangat-sangat tidak rela. “kami akan bergabung untuk mempertahankan suban IV. Keputusan sarkowi sangat tidak benar, Kalau bakal itu melepas suban IV silahkan ketua presidium Mundur,” pungkas rudi. (Panto/Rutan)