Terkepung Debu Tambang

by -499 Views
by

image
Foto : Lokasi pekerjaan Double Track PT BA yang dikerjakan PT WK di Tanjung Enim juga menjadi titik sumber debu.

“Penderita Ispa Diduga Meningkat”

Kabarkite.com-Tanjungenim (16/9),  SEJAK memasuki musim panas beberapa bulan ini,  kota Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul kini senantiasa berselimut debu,  terkait itu diduga banyak balita yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Dari pantauan dilapangan pada siang hari bahwa di kota Tanjung Enim terdapat tiga titik penebar debu masing-masing dari pembangunan Banko Barat berdekatan dengan RT 14 desa Tegal Rejo, Tambang TAL atas dapur dan pembangunan Double Trac kereta Api dekat Train Loading Station  TLS I dan II PTBA Tanjung Enim yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (WK). 

Sudirman 45 warga RT 14 desa. Tegal Rejo kecamatan Lawang Kidul Muaraenim bahwa debu arang (batubara) dampak penambangan di Banko barat sangat gila karena sangat tebal. Sedangkan mobil tanki penyiraman milik PT BKPL sudah tidak maksimal lagi tegasnya.

Ditambahkan Sudirman bahwa debu ini bukan cuma kami yang tinggal disini saja akan tetapi tebarannya sampe ke  pasar Bantingan.
“La gile nian debu ini pak, wajar kalu budak kecik banyak yang keno penyakit, memang la parah nian” ujarnya sembari menunjuk tebaran debu tebal disekitar RT 14 ini.

Disampangi pada pembangunan Double Track milik PT BA dilokasi karyawan PT NK Iswadi tak mau berkontar banyak hanya mengatakan silahkan pak ke K3L sambil menyebut nama Pak Sungkono, karena beliau yang berhak menjawab tegasnya. 

Dari info yang didapat bahwa jumlah pasien yang diduga mengindap penyakit Ispa meningkat. Setidaknya pada bulan September ini ada enam orang, jelas petugas Puskesmas.

Sementara kepala Puskesmas Tanjung Enim dr Maysaroh belum memberikan jawaban secara resmi terkait dampak debu penambangan yang ada disekitar Tanjung Enim Kecamatam Lawang Kidul.
Dan jumlah pasti berapa jumlah balita yang terdampak debu penambangan ini. 

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Muaraenim dr H Yan Riyadi,MARS. Ispa bisa juga disebabkan debu dan udara kotor akibat debu, selain itu pula dampak debu yang masuk ke paru-paru akan menimbulkan penyakit seperti TB, Bronchitis dan lainnya dalam jangka waktu yang panjang.

Namun Ujarnya pula. Dari Dinas kita sudah sering memberi himbauan kepada masyarakat terkait adanya perubahan musim terlebih dimusim kemarau seperti ini.

“Secara berkala tiap tiga bulan kita selalu mengevaluasi jenis penyakit yang ada di tiap kecamatan, namun jika kasus yang seperti ini tentu kita akan melihat dan menyikapinya pada setiap bulan”, ujar Yan Riyadi.

Ditambahkannya jika memang  beberapa balita yang ada di Tanjung Enim ini terdampak debu maka kita kam memberikan peringatan melalui instansi terkait, mulai dari Kecamatan dan Puskesmas tegasnya.

Terkesan saat ini dimasyarakat bahwa Perusahaan PTBA hanya meninggalkan debu dan menanam penyakit dalam masyarakat, karena dalam jangka panjang para pejabat sudah hengkang dari Tanjung Enim, hanya penyakit tetap tersisa. (Jack)