Kabarkite.com, Lubuklinggau –
Adanya tudingan Sekda Kota Lubuklinggau diduga lakukan kampanye terselubung berkedok yasinan, dugaan memanfaatkan acara yasinan di kediamannya itu mencuat setelah beberapa postingan istrinya di media sosial bersama istri calon Walikota disitu juga ada pose jari yang menandakan nomor urut salah satu kandidat dalam Pilkada tahun ini.
Padahal, kegiatan yasinan yang semula merupakan agenda keagamaan, berubah menjadi ajang penyampaian pesan politik. melakukan kampanye terselubung dengan memanfaatkan acara yasinan di kediamannya. Bahkan
Oknum Sekda tersebut diduga memanfaatkan momen berkumpulnya masyarakat untuk menyampaikan arahan yang secara tidak langsung mengajak peserta yasinan untuk memilih kandidat tertentu benarkah ?.
Sementara itu H Trisko Defriansyah , selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau menanggapi hal itu menyatakan bahwa dugaan dimaksud tidak benar , pelaksanaan yasinan Selasa malam (24/09/24) murni kegiatan yasinan sukuran tidak ada berkaitan dengan politik apapun.
“Tudingan saya mengarahkan kandidat tertentu ataupun ada arahan politik itu tidak benar, saya dan istri melaksanakan yasinan itu murni bentuk ucapan sukur selesai pengabdiannya masa pengabdian saya sebagai Pj Walikota selama satu tahun, ” Ujar Trisko Defriansyah saat dibincangi Wartawan melalui Via telpon Rabu malam (25/09/24).
Dijelaskannya bahwa tasyakuran yasinan yang dilakukannya murni untuk mengungkapkan bentuk rasa syukur atas nikmat, keberkahan, atau pencapaian yang telah diberikan oleh Allah tasyakuran merupakan bagian dari budaya dan agama Islam sendiri.
“Tasyakuran kemarin kami lakukan bentuk sukur telah menjalankan amanah sejak awal dilantikan menjabat Pj Walikota hingga akkhir september ini sudah melaksanakan tugas semaksimal mungkin, upaya-upaya terbaik dan arahan dari presiden serta kemendagri telah dilakukan. begitu juga penegasan berulang pada seluruh ASN dilingkungan Pemkot agar, menjunjung tinggi netralitas pada pilkada tahun ini,” Terangnya.
Dijabarkannya mengenai undang yang hadir pada acara ia dan istri juga tidak tahu sebab undangan disampaikan melalui protokol pemerintah kota (Pemkot), yang jelas siapapun yang hadir ia sebagai tuan rumah haruslah menyambut rama tama sebagaimana layaknya tuan rumah dari sebuah pelaksanaan hajatan pada umumnya.
“Bahkan usai yasinan teman-teman dan masyarakat yang hadir minta berfoto bersama saya dan istri, tidak mungkinkan kalau di tolak. Bahkan acara yasinan malam itu dihadiri oleh forkopimda baik itu Kapolres , Dandim serta Pj Walikota penggantipun hadir ,” Jelasnya.
Ditambahkannya, kebetulan Henita Andriani sang istri diajak teman-teman yang mungkin dari UMKM untuk berfoto usai acara. Merasa tidak ada maksud apapun apa lagi hal yang berkaitan dengan politik maka menghargai tamu maka berfoto bersama.
“Mengenai perspektif atau sudut pandang yang berbeda , bagi saya silahkan saja namun perlu dipertegas kembali tidak ada kegiatan yasinan dikediaman kami berkaitan dengan kampanye dan kegiatan politik, murni tasyakuran tidak ada embel-embel lain sebagaimana isu beredar,” Tegasnya. (RD)
Trisko Defriansyah : Murni Yasinan Tasyakuran Tidak Ada Kaitan Dengan Politik
