Warga Takut Ada Oknum Kopassus

by -421 Views
by

Kabarkite.com Musirawas(17/2),UNTUK Mengantisipasi kemungkinan aksi yang akan digelar masyarakat, diduga PT.Serelaya melibatkan oknum prajurit alat pertahanan negara tentara nasional Indonesia (TNI), yakni, pasukan elit korps baret merah komado pasukan khusus (Kopassus) yang merupakan pasukan pusat yang tugas pokoknya membantu Kasad dalam membina fungsi dan kesiapan operasional pasukan khusus dan menjalankan operasi komando baik operasi Yudha dan operasi Penanggulangan Teror sesuai perintah Panglima TNI.

Keberadaan oknum prajurit Kopassus tersebut warga sekitar mengalami ketakutan dan tidak ada yang berbicara. Mirisnya hingga saat berita ini diterbitkan, belum juga ada kompensasi yang diberikan perusahaan kepada warga.

“Kami tu pak lihat gale (semua) men (jika) ikan matek (mati) gale (semua) akibat minyak. Tapi sampai sekarang dak ado bantuan pak,”ujar salah satu warga Desa Pauh yang tidak mau disebutkan namanya karena takut.

Dia mengaku, kehadiran oknum prajurit Kopassus sudah lama diketahui warga. Bahkan diduga oknum prajurit tersebut melakukan intimidasi terhadap warga yang tanahnya terkena lintasan pipa minyak. “Kami dengar nama Kopassus saja sudah takut apalagi mereka jago di perusahaan itu,”tegas dia.

Sementara itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mura, Al Imron Harun menegaskan, sejak awal dewan sudah mengingatkan agar pihak perusahaan melakukan penanaman pipanisasi sesuai aturan yang ditetapkan Kementerian Pertambangan dan Energi (Kementamben) Republik Indonesia.

Selain itu, ekosistem yang tercemar juga diperhatikan bukan menghilangkan barang bukti (bb) karena jelas sangsi dalam lingkungan hidup sangat tegas. “Perusahaan juga harus memiliki hati nurani memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban tumpahan minyak,”tegas Imron.

Politisi DPC Partai Gerindra Mura menjelaskan, dewan tidak senang tindakan perusahaan melakukan pendekatan dengan cara militeristik di masyarakat. Sebab, jika itu terjadi kami dewan sepakat mencabut izin investor yang tidak memperhatikan kemanusiaan. “Saya tidak mau masyarakat di intimidasi dan ditakuti dengan prajurit khusus pertahanan negara yang sudah mempunyai tupoksi tersendiri,”jelas dia.

Terpisah, Dandim 0406 Kabupaten Mura, Letkol CZI Widyo Hartanto mengatakan, TNI sering kali dimintai bantuan mengamankan aset-aset negara yang ada. Itupun permintaan dari pihak perusahaan. “TNI sering dimintai bantuan mengamankan aset perusahaan tidak hanya PT Serelaya tetapi seperti PT KAI untuk pengamanan jalur rel kereta api yang sering dicuri dan PT Pertamina juga,”tegas dia.

Sedangkan, Camat Rawas Ilir, Rehal Ikmal mengatakan, kades sudah mendata dampak kebocoran minyak itu. Apakah merugikan atau tidak. Kondisi terakhir pipa sudah ditutup dan aliran bocor tidak lagi dipakai. “Masalah itu oknum prajurit khusus belum ada laporan khususnya dari PT Serelaya maupun dari masyarakat,”pungkasnya.(Rutan)