Kejar Elektabilitas Alex, RM Gunakan 4 Lembaga Survey

Uncategorized298 Views

Kabarkite.com-Musirawas (20/1), BAKAL calon gubernur Sumateraselatan sekaligus Bupati Kabupaten Musirawas Ridwan Mukti (RM) segera mengeluarkan hasil survey empat lembaga survey untuk mengetahui elektabilitas dan popularitas dirinya. Hal ini merupakan aksi atas di tetapkanya Alex Noerdin sebagai bakal calon gubernur dari partai Golkar yang dianggap kubu RM terlalu dini.

“Sekitar Senin (28/1) mendatang empat lembaga survey dikeluarkan yakni, LSI, CSIS, LP3I dan Cyrus Network,”sebut Ridwan Mukti.

Menurut dia, empat lembaga survey ini nantinya memetakan dukungan secara objektif dan profesional terkait pencalonan dirinya bukan sekedar hanya maju dalam pilgub semata. Karena yang dilihat seluruh komponen pendukung dan faktor yang bisa memenangkan pilgub. Jadi bukan asal maju saja sebab menyangkut nama Kabupaten Mura dan Kota Lubuklinggau. “Semua diperhitungkan sehingga empat lembaga survey mampu menunjukkan popularitas dan elektabilitas dirinya di masyarakat,”jelasnya.

Fungsionaris DPP Golkar menjelaskan, dirinya nanti diberikan waktu memaparkan hasil survey di Ketua DPP Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie terkait pencalonannya di pilgub Sumsel. “Nah waktu ini saya gunakan untuk memaparkan hasil empat lembaga survey terkait pencalonannya dalam pilgub. Paparan itu dilakukan dihadapan kader Golkar seluruh Indonesia,”tegas Ridwan.

Selain itu, dalam perjalanan sosialisasi di  14 kabupaten/kota dan ada dua kabupaten lainnya yakni, Pali dan Muratara dukungan masyarakat sangat tinggi kepadanya termasuk ketika bersilahturahmi kepada masyarakat lapisan bawah. Animo masyarakat sangat tinggi.

Sedangkan pencalonan dalam pilgub melihat fenomena di masyarakat Sumsel yang masih banyak dibawah garis  kemiskinan. Sebab, secara kasat mata Provinsi Sumsel kaya sumber daya alam (SDA) sangat banyak mulai dari pertambangan, migas, perkebunan, pertanian dan lainnya. Dengan potensi ini seharusnya tidak ada lagi masyarakat miskin dan terisiolir.

Mengenai pencekalan yang terjadi saat sosialisasi yang dilakukan. Ridwan mengaku, pencekalan yang dilakukan merupakan dinamika politik. Memang banyak tim yang shock tetapi dengan pencekalan itu membuat dirinya diperhitungkan di kancah perpolitikan.

“Saya tahu di permukaan ngomong manis-manis dan dibelakang beda. Itu bunga-bunga politik. Kita tidak terpancing dalam gendang politik mereka. Hasil survey kita kecil tetapi masih diganggu dan semua sudah saya sampaikan kepada Ketua DPP Golkar,”ungkapnya.

Terpisah, Aktivis Front Perlawanan Rakyat (FPR), Andri Novanto berpendapat menjelang semakin dekatnya tahapan pilkada semua bakal calon kandidat masih amant rendah elektabilitasnya, dan saat ini menurutnya masyarakat masih berpikir tentang kekentalan promodial yang telah terbentuk secara menahun.

” Sekarang RM, Eddy Yusuf, bahkan Herman Deru pada awal bulan Januari berada di angka di bawah lima persen dari survey random yang kami lakukan bersama PB Frabam di 15 kab/kota di Sumateraselatan, dengan adanya pengumunan hasil survey yang akan dilakukan pihak RM tentunya akan membuat pertarungan merebut kursi Sumsel satu di tataran partai golkar makin menghangat. Namun perlu diingat baik RM maupun Alex adalah front blok Barat yang memiliki konstituen promodial dari 6 kab/kota, siapapun yang menang dalam pergulatan di partai Golkar masyarakat Lubuklinggau, Musirawas, 4 Lawang, Lahat, Muara Enim, Muba, dan Banyuasin lebih condong memilih calon front blok Barat, begitupun front Blok timur masyarakat mereka cendrung memilih calon dari daerah mereka ketimbang dari front blok barat. Tentunya hal ini harus menjadi pertimbangan untuk pasangan bakal calon Gubernur, ” Paparnya.

Ditambahkannya juga, jika RM tak mampu memenangi internal struggle didalam tubuh partai Golkar, tentu berat bagi RM untuk maju sebagai bakal calon Gubernur, dan wakil merupakan pilihan realistis. Namun menurutnya Alex Noerdin jika digandengkan dengan RM akan merugikan Alex, sebab sesama front blok barat.

Selain RM, HD dan Eddy Yusuf juga mengalami hal yang sama karena ketidak cukupan dan polemik belum jelasnya dukungan partai-partai kecil. Dan kemungkinan itu bisa saja menyusutkan 6 (enam) bakal calon yang telah mensosialisasikan diri lebih dari satu tahun belakangan menjadi 3 hingga 4 calon saja. (Rutan/Edosaman)

 

Comment