AKINDO Dukung HPP Kedelai sebesar Rp.7000,-/kilogram

by -501 Views

Kabarkite.com-Nasional (30/1), ASOSIASI Kedelai Indonesia (AKINDO) mendukung gagasan dan inisiatif pemerintah melalui Bulog untuk meningkatkan produktivitas petani kedelai lokal dengan menetapkan harga patokan pembelian HPP (Harga Pokok Pembelian) dari petani. Direncanakan Gagasan awal tentang HPP kedelai sebesar Rp.7000,-/kg dianggap mereka sebagai sebuah inisiatif yang progresif. Meski semestinya HPP kedelai setara dengan 1,5 kali dari harga beras dengan kisaran sekitar Rp.10.000 – Rp.15.000,-/kg kedelai.

Menurut Sekretaris Jenderal AKINDOA, Andre Vincent Wenas akibat terjadinya bencana kekeringan yang menimpa 3 negara produsen utama kedelai dunia yakni Brazil dan Argentinan, Amerika Selatan serta Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2012 lalu, maka terjadilah short-supply yg menyebabkan gejolak kenaikan harga komoditi kedelai di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Meski saat ini kondisi tersebut sudah normal kembali, para Petani kedelai tetap berharap agar HPP kedelai setara dengan 1,5 kali dari harga beras. Jadi angkanya ada di sekitar Rp.10.000 – Rp.15.000,-/kg. Maka supaya gagasan yang baik ini bisa berjalan dengan efektif nantinya, pihaknya mengusulkan agar dilakukan suatu pengkajian yang mendalam terlebih dahulu sebelum gagasan tentang HPP kedelai yang direncanakan pemerintah dipatok sebesar Rp.7000,-/kg.

” Untuk mendukung gagasan yang baik ini, anggota Akindo dan seluruh komponen bangsa harus diikutsertakan. Jangan lagi ada skema monopolistik dalam perdagangan kedelai nasional. Sejauh ini, untuk komoditi kedelai di seluruh dunia telah menganut prinsip pasar bebas yang mana juga diberlakukan pada umumnya diseluruh dunia. Dimana dengan mekanisme ini, di Indonesia selama 13 tahun belakangan jaminan ketersediaan stok selalu cukup dan distribusinya juga selalu berjalan dengan lancar dan efisien, ” Jesa Andre kepada media Kabarkite.com melalui realesenya.

Selain itu dalam kesempatan ini, beliau juga menjelaskan bahwa Akindo beserta anggotanya sedang mengembangkan sebuah program yang dapat meningkatkan kualitas produk pengrajin tempe- tahu, sehingga pada ujungnya bisa meningkatkan nilai-tambah (value-added) bagi pengrajin. Dan produk tempe-tahu bukan lagi dipersepsi sebagai makanan murahan. Tetapi sebagai makanan bergizi, bergengsi dan berkualitas tinggi. (edosaman)