Baru 40 Desa di Mura Terima Kucuran DD, 2023 Realisasi Untuk BLT 10% Hingga 25%

Kabarkite.com, MUSI RAWAS – .
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sarjani melalui Kabid Perencanaan dan Pengelolaan Dana Desa, Rusdi mengatakan, dari seluruh desa yang mengajukan proposal mengenai Dana Desa (DD) sejau ini baru 40 Desa yang terlah menerima kucuran DD tahap pertama tahun 2023. Sedangkan 91 desa lain masih dalam proses karana ada beberapa berkas yang harus dilengkapi.

Dijelaskannya, 131 desa di Kabupaten Musi Rawas (Mura), sudah mengajukan berkas profosal pencairan Dana Desa (DD) tahap pertama tahun anggaran 2023. Sisanya 55 desa lagi yang belum mengajukan.

“Jika berkasnya lengkap akan kita ajukan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Mura. Selanjutnya DPPKAD meneruskan ke Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara (KPPN),” katanya kepada Linggau Pos, kemarin.

Ditambahnyanya, 55 desa lagi yang belum mengajukan proposal dari total 186 desa tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Mura. “Data tersebut per tanggal 21 Maret 2023,” tambahnya.

Rusdi menegaskan bahwa pihaknya hanya memproses profosal yang diajukan desa, jika berkasnya lengkap langsung diteruskan ke DPPKAD Kabupaten Mura. “Jika berkasnya masih kurang maka kita minta untuk dilengkapi. Jadi bukan kami yang menentukan pencairan tergantung berkas yang diajukan lengkap atau tidak,” sebutnya.

Menurutnya DD tahun anggaran 2023 berdasarkan Permendes Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023. Kemudian turunannya merujuk pada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Alokasi Dana Desa Dan Dana Desa Bagi Pemerintah Desa Dalam Kabupaten Mura.

Total DD Kabupaten Mura tahun anggaran 2023 turun dibandingkan tahun 2022. Pada tahun 2023 Rp 160 miliiar sedangkan tahun 2022 Rp 178 miliiar.

Penggunaan DD Tahun 2023 sama seperti tahun sebelumnya hanya ada perubahan sedikit yakni untuk bantuan langsung tunai (BLT) 10 hingga 25%,

“BLT tidak boleh kurang dari 10% dan tidak boleh lebih 25%. Diharapkan warga yang menerima BLT yang miskin ektrim. Selain itu anggaran untuk ketahanan pangan masih dianggarkan. Selain itu program untuk stunting dan juga ada untuk mendukung program Gunernur Sumsel,” jelasnya.

Menurut Rusdi dengan adanya DD diharapkan dapat meningkatkan perekoniomian masyarakat khsususnya masyarakat menengah. Pengentasan kemiskianan melalui dana desa ini diharapkan dapat terwujud, makanya bantuan yang diberikan harus tepat sasaran. Program-program yang dilaksanakan nanti benar-benar menyentuh masyarakat. Kita sama-sama mendukung program Pemerintah yang sangat baik ini,” ucapnya.

Rusdi menyebut dana desa untuk kegiatan fisik memang dikurangi karena yang paling penting untuk menopang perekonomian masyarakat. Ia menyebutkan contoh untuk peningkaatn ekonomi masyalrat misalnya adanya program pemenfaatan lahan pekaramgan rumah ditanami sayur. Atau membuat rumah bibit tanaman, itukan bermanfaat langsung kepada masyarakat. Dengan adanya rumah bibit tanaman sehingga kebutuhan protein nabati warga terpenuhi.

Selain itu juga ada kolam ikan untuk memenuhi gizi hewani warga. Dunia sekarang ini sedang mengalami krisis pangan, dengan adanya tanaman sendiri dan pelihara ikan maka kebutuhan pangan warga dapat dipenuihi sendiri. Program tersebut ada semua di setiap desa tinggal lagi masyarakat mau atau tidak melaksanakannya,” paparnya.
(Lipos/yasin)

Comment