Foto: Anggota Sat Reskrim Polres Empat Lawang memeriksa tersangka penganiayaan, Tamar di ruang Reskrim Polres Empat Lawang, Selasa (8/10).
Kabarkite.com-Empatlawang (9/10), Mawardi (41) warga Desa Lubuk Kelumpang, Kecamatan Saling, harus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Sobirin Musi Rawas, akibat luka memar di bagian kepala, betis dan pundaknya. Pria yang sehari-harinya bertugas sebagai checker truk PT (tukang kontrol truk, red) ini diduga dianiaya Tamar (45) warga Desa Sawah, Kecamatan Saling, Senin (7/10) Sekitar pukul 20.00 WIB.
Kapolres Empat Lawang Lawang, AKBP M Ridwan, S.Ik melalui Kasat Reskrim, AKP. Nanang Supriyatna mengungkapkan, kronologis kejadian bermula korban sering mengecek truk PT yang beroperasi di Kecamatan Saling tepat di depan rumah makan korban.
Akibatnya, truk-truk lainnya yang biasa makan di Rumah Makan tersangka enggan mampir dikira sengaja ada pemalakan dari korban. Melihat rumah makan sepi akibat tingkah laku korban, akhirnya tersangka menegur korban secara baik-baik.
Namun korban tak mengindahkan justru menantang tersangka, tersangka yang menduga korban membawa senjata tajam akhirnya mengambil kayu tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian langsung memukul korban tepat di kepala, betis dan pundak korban. Korban dilarikan ke RSUD Kabupaten Empat Lawang, namun luka cukup berat akhirnya korban dirujuk ke Rumah Sakit Dr Sobirin Musi Rawas.
“Ini salah paham antara korban dan tersangka, tersangka kita kenakan pasal 351 KUH Pidana,” terang Nanang Supriyatna.
Terpisah Tamar saat diwawancarai mengakui dirinya memukul korban beberapa kali dengan menggunakan kayu bekas membuat kandang ayam miliknya.
“Saya khilaf kak sama korban, karena gara-gara korban Rumah Makan kami sepi,” ucap Tamar.
Tamar mengungkapkan kronologis kejadiannya, korban sudah tiga hari melakukan pemalakan di depan Rumah Makannya, akhirnya truk-truk dan mobil yang biasa berhenti enggan mampir ke Rumah Makan, Ketika dirinya menegur, ternyata korban tidak bisa jawab lalu marah, tau korban membawa sajam dirinya mengambil kayu memukul korban hingga terkapar dengan posisi telentang.
“Nah pas bini samo anak aku keluar jangan dipukul lagi, aku sadar, dibawalah bini ke dalam duduk di Rumah Makan,” pungkas Tamar.(Tono)