13 Mei Tidak Mekar, Kembali Aksi

Uncategorized443 Views

Kabarkite.com-Musirawas (6/5),KEINGINAN pihak Kepolisian melakukan otopsi terhadap empat korban bentrok pemekaran Musirawas Utara (Muratara), dan mengusut tuntas tragedi berdarah 29 April 2013 lalu, tidak serta merta bisa meredam keinginan masyarakat daerah itu untuk memekarkan diri dari kabupaten Musirawas dan menjadi daerah otonomi daerah (DOB).

Faktanya kemarin (5/5) masyarakat Muratara menyatakan bahwa pihaknya akan tetap akan melakukan aksi demontrasi damai apa bila Muratara tidak jadi dimekarkan. Ancaman ini diutarakan sejumlah pihak dan elemen, bila tanggal 13 Mei 2013 mendatang tak juga ada kepastian pemekaran daerah tersebut.

“Kami akan melakukan aksi demonstrasi apabila Muratara tidak disahkan,’kata tokoh Muratara, Zainal Arifin Daud kepada wartawan.

Tapi sebelum melakukan aksi, pihak masyarakat Muratara, khususnya presedium akan mengadakan pertemuan untuk mengawal rapat paripurna pengesahan Muratara pada 13 Mei mendatang. “Kita tokoh-tokoh Muratara sebelum pengesahan tanggal 13 Mei nanti akan menggelar pertemuan,”jelasnya.

Namun ia tidak mau menyebutkan pertemuan itu dalam rangka apa. Tapi yang pasti kata Zainal mengenai pemekaran masyarakat Muratara akan menagih janji Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin mengenai pemekaran Muratara. “Kami akan menagih janji Gubernur Sumsel mengenai pengesahan pemekaran Muratara,”tegasnya.

Nah kalau tidak ada hasil, Lanjutnya, misalnya muratara tidak disahkan. Masyarakat dari 7 kecamatan dalam wilayah Muratara akan menggelar aksi demonstrasi.

“Kalau janji tidak dipenuhi. Muratara tidak disahkan masyarakat akan menggelar aksi demonstrasi damai,”terangnya.

Rencananya aksi tersebut masih ditempat semula, dengan ketentuan tidak akan mengganggu pengguna Jalan Lintas Sumatera.

Namun ia atau masyarakat Muratara khususnya tetap berharap Pemerintah Pusat maupun Komisi II DPR RI bijaksana mengambil keputusan mengesahkan Muratara menjadi Kabupaten.

“Kita tetap mengharapkan Muratara disahkan sehingga demonstrasi tidak terjadi,”ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Musi Rawas, AKBP M Barly Ramadhani, mengatakan belum mengetahui masalah itu.

“Saya belum mengetahui masalah itu,”pungkasnya.

Terpisah, Dandim 0406 Mura-Lubuklinggau, Letkol CZI Widyo mengimbau agar masyarakat tidak percaya dengan isu provokasi yang menyatakan bahwa akan adanya aksi unjuk rasa lanjutan yang menuntut persoalan pemekaran Muratara di 15 Mei nanti.

“Kalaupun belum di bulan Mei ini (pengesahan), itu hanya persoalan administrasi. Tidak ada lagi yang menghalangi (pemekaran Muratara), hanya masalah waktu, itu masalah teknis saja, dan yang penting Muratara terbentuk,” ujarnya

Dia menambahkan, kalaupun ada aksi unjuk rasa susulan tersebut, pihaknya tidak melarang sepanjang tidak ada tindakan anarkis dan berjalan sesuai undang-undang. Tapi bila ada indikasi yang mengarah seperti kejadian bentrok kemarin, pihaknya akan melakukan tindak tegas.

Pihaknya menduga, isu dan bentrok massa dengan aparat kepolisian dipersimpangan jalinsum KM 72, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit merupakan agenda terencana (by design) dan ada yang menunggangi.

“Kita sudah tahu kalau konflin kemarin sudag terencana. Sehingga TNI tidak menginginkan konflik lagi dan masyarakat menjadi korban,” tegas dia.

Jika hal itu terjadi lagi pada 15 Mei yang dihembuskan isu terjadi unjukrasa dan konflik lagi maka TNI secara tegas mengambil tindakan refresif agar tidak ada korban lagi dimasyarakat.

“Tapi tindakan itu jangan dianggap sebagai tindakan menghalangi, tapi sebagai upaya untuk menjaga kondisi tetap aman dan kondusif,” bebernya.

Selain itu masyarakat jangan mudah terpancing provokasi yang menyesatkan. Sehingga tidak ada korban lagi, sebab pemekaran Muratara tinggal menunggu waktu saja.

“Jadi masyarakat bersabar dan menjaga situasi kondisi yang kondusif sekarang,” tegasnya.

Dandim juga mengatakan hingga saat ini personelnya dilapangan masih disiagakan sebanyak 250 personel. Mereka masih tetap disiagakan hingga situasi keamanan dilokasi kondusif.(Rutan)

Comment