Lubuklinggau Harus “Move On” Dari Situasi Salah Urus

Kabarkite.com, Opini (24/5) – Menyongsong Pilkada Kota Lubuklinggau 2018, Apapun bentuknya, pilkada haruslah di maknai sebagai sebuah proses Demokrasi dan sebagai tahapan untuk memperoleh pemimpin yang dapat mengakomodir segala kepentingan rakyat sesuai dengan amanat konstitusi, yakni Pancasila dan UUD 1945. Sama halnya dalam menyambut Pilkada lubuklinggau yang akan datang, kita juga harus meletakkan fragment berfikir yang sama dalam menganalisa fenomena pesta demokrasi ini, yakni Memaknai pilkada lubuklinggau mendatang sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Lubuklinggau yang sejahtera, berketuhanan, berperikemanusiaan dan berkeadilan sosial.

Untuk itu, landasan dalam menentukan sosok yang pantas untuk memimpin Lubuklinggau di masa yang akan datang haruslah objektif berdasarkan dedikasi, loyalitas, kapasitas dan prestasi si calon tersebut. 

Lubuklinggau harus “Move On” dari situasi ‘Salah Urus’. Karena sangat miris, dengan kekayaan yang dimiliki oleh Lubuklinggau dari beragam aspek, masih banyak ketimpangan sosial yang kita dapati hingga hari ini. Mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga persoalan kriminalitas dan sosial lainnya. 

Oleh karenanya, penting bagi kita untuk dapat memilah dan memilih pemimpin yang mampu konsisten berdiri diatas kepentingan rakyat. Karena Pemilu adalah momentum ‘memindahkan persoalan persoalan yang di hadapi Rakyat kepada kepemimpinan terpilih’ bukan ‘jalan mengambil kekuasaan untuk dapat menjadikan hidup lebih baik’ atau bahkan yang paling buruk mewakili kepentingan-kepentingan tertentu, entah itu sekelompok orang atau bahkan kepentingan Kapitalisme.(red)

*Penulis

YULIZA

Seketaris Perempuan Bangsa PKB kota Lubuklinggau

Comment