STN : ” RM, Bastari = Penghianat Atas Kedaulatan Musirawas “

Uncategorized334 Views

Kabarkite.com-Musirawas (18/1),SIKAP pemerintahan kabupaten Musirawas, Sumateraselatan dan panitia khusus (Pansus) pembentukan Musirawas utara, Achmad Bastari politisi Partai Amanat Nasional (PAN) dituding ketua Serikat Tani Nasional (STN) cabang daerah tersebut sebagai sebuah sikap penghianatan terhadap komitmen dan kedaulatan kabupaten itu. Semestinya ladang sumur minyak dan gas tersebut dikelola sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 33 sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat bukan dengan mengadaikanya demi janji pemekeran Muratara yang belum jelas kepastiannya.

Menurut Husni Mubarok (30), ketua Dewan pimpinan Cabang Serikat Tani Nasional (STN) Musirawas, tindak tanduk kedua tokoh tersebut patut di pertanyakan, apapun alasannya melepas sebuah wilayah yang merupakan ladang sumur minyak dan gas serta Asset vital cikal bakal kabupaten Musirawas Utara (Muratara) adalah sikap politik konyol dan memalukan.

Ia juga mengatakan tidak ada jaminan sama sekali dengan dilepasnya Subhan IV Muratara akan mekar, sedang saat ini posisi Gubernur Sumateraselatan Alex Noerdin sedang dalamposisi terjepit atas desakan Mendagri untuk segera membuat surat pernyataan tidak sanggup menyelesaikan masalah konflik Muisrawas dan Musibanyuasin itu. Dan pada tanggal 19 Januari berdasarkan informasi yang ia dapat jika Gubernur tak menyelesaikan masalah tersebut maka Mendagri akan mengambil alih dan menetapkan keputusan. Dan kembali Ridwan Mukti (RM) ketinggalan satu langkah dari Alex Noerdin, hal itu membuktikan bahwa keperkasaan RM hanya bualan belaka.

” Ketika pemekaran Muratara banyak di kotori oleh politik-politik kepentingan kekuasaan semata,ia akan mengorbankan nilai original dan martabat rakyatnya sendiri dalam pencapai tujuan. Pemekaran Muratara dari awal telah salah besar dengan melepaskan partisipasi masyarakat dalam memperjuangkannya, dan berbelok dari tujuan awal saat mulai didengungkan kembali pada 2006 lalu oleh sejumlah aktivis dan mahasiswa. Saat ini pemekaran Muaratara hanya menjadi objek segelintir pendekar politik berwatak jahat untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, dan hal ini juga menjadi cela pemimpin daerah untuk menungangginya, karena para elit Muratara telah termakan bujuk rayu kepentingan kekuasaan. Hal ini bisa dilihat berapa banyak pembangunan di Muratara, dan berapa banyak kejanggalan-kejanggalan politik atas pemekaran tersebut. Terkhusus kebijakan saat ini yang menyerahkan bulat-bulat Subhan IV ke Musibanyuasin melalui penandatanganan kesepakatan oleh Sekda, adalah bukti nyata penghianatan atas perjuangan Rakyat Muaratara. Dan saya menghimbau kepada seluruh rakyat Muratara untuk haram mencoblos Ridwan Mukti (RM) pada Pemilihan Gubernur dan Achamd bastari pada pemilihan legislatif 2014 mendatang, ” Tegasnya

Ditambahkanya melepaskan Subhan IV untuk memuluskan pemekaran Muratara hitungan matematik dan politiknya RM dan Achamad Bastari sebagai politisi bagaimana ?, sebuah kedunguan rela melepas Suban IV yang note benenya sebagai aset yang selama ini menjadi pendapatan terbesar kabupaten Musirawas di kawasan Muratara di barter dengan alasan untuk pemekaran Muratara, itu hanyalah bualan politik mengelabui masyarakat Musirawas. Dan hal itu ditegaskanya, hanya akan menguntungkan perusahaan asing pengelelola sumur minyak dan gas Subhan IV yaitu ConocoPhillips.

Semestinya Bupati Musirawas, secara tegas datang sendiri menolak kehendak Gubernur Sumateraselatan sebagai seorang pemimpin pemangku amanat rakyat. Jika hal ini telah terjadi, ribuan kata dan berita di media dengan alasan kebijakan Gubernur tak arif bukan sebuah jawaban yang dikehendaki rakyat Rawas Ilir Muratara.

Jika RM benar-benar menolak kebijakan penyerahan Subhan IV ke Musibanyuasi, ia menatang Bupati yang mantan anggota DPR-RI tersebut untuk melibatkan partisipasi masyarakat Muratara untuk rapat akbar bersama atau musyarakah besar untuk menanyakan langsung kepada rakyat apakah mereka iklas dan merelakan kebijakan Gubernur Sumateraselatan tersebut. Tapi jika tidak, semua klarifikasi dan statement RM di media massa tentang Subhan IV adalah omomg kosong belaka tak ubahnya seperti bunyi kentut dari perut manusia.(Fanto)

Comment