Thanks, Ahmad Djufrianto SFC Win

Uncategorized327 Views

*SFC Hempaskan Barito (3-2)  

Kabarkite.com-Palembang, SEPERTI perkiraan awal Sriwijaya FC akan menang dengan perjuangan berat. Sebab kontra Barito Putra yang memiliki permainan mulai apik, tentu memerlukan enegy besar. Kemenangan dramatis, Sriwijaya FC petang jumat (11/1) tadi,melalui drama lima gol melawan Barito Putera dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 adalah bukti bahwa peserta kompetisi termegah di negara ini mulai merata.

Bermain di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang sore hari ini tadi Laskar Wong Kito—julukan Sriwijaya FC—unggul 3-2 atas tim tamu. Sebauh awal yang baik, dari 2 pertanding awal dengan nilai 4.

Sempat tertinggal satu gol dan kembali dibuat imbang Laskar Antasari-julukan Barito Putra, akhirnya tim berjuluk Laskar Wong Kito menyudahi perlawan tersebut dengan skor akhir 3-2. Adalah pemain gelandang bertahan Ahmad Djufrianto yang didaulat menjadi man of the match, lantaran membuat dua gol yang juga jadi gol penentu kemenangan wong kito di masa injury time.

“Saya tidak menyangka bisa membuat dua gol dan menjadi penentu kemenangan. Ini diluar dugaan saya dan gol ini saya persembahkan untuk yang diatas (Allah) karena telah memberikan tenaga agar saya bisa bermain lebih baik dan yang jelas untuk semua pendukung SFC,” ucap Jufrianto, usai pertandingan.

Sementara pelatih kelapa Barito Putra, Salahudin, mengakui kekalahan mereka atas tuan rumah. Walaupun anak asuhnya pun tak kalah dalam menciptakan peluang-peluang, khususnya dibabak pertama. “Walau kami kalah, tapi kami tetap bangga. Begitu banyak peluang yang kami dapat, tapi tidak semuanya bisa menjadi gol. SFC juga bermain sebagai tim juara, mereka memiliki mental yang baik dan tenang menghadapi situasi permainan,” ujarnya.

Salahudin sendiri menyatakan kalau timnya selalu tidak siap, ketika lawan menciptakan gol dari bola-bola mati, seperti yang terjadi di Stadion Gelora Sriwijaya sore kemarin. “Gol mereka (SFC) bukan dari permainan, tapi dari bola-bola mati. Tapi tetap saja, kami selalu lengah jika dihadapkan pada gol-gol seperti itu. Kami tetap bermain normal saat kami unggul, tapi SFC memang lebih baik,” tambahnya.

Sedangkan, Pelatih kepala SFC, Kas Hartadi, mengakui dirinya memang sempat panik diawal-awal babak pertama. Karena anak asuhnya sangat lemah dalam bertahan dan kurangnya koordinasi antar pemain. “Kami sempat bingung, bisa kecolongan gol dimenit ke 8. bahkan organisasi di lini belakang sangat kacau. Tapi saat masuk babak kedua kami mulai perlahan-lahan merubah permainan dan lebih agresif,” ungkapnya. (Yora)

Comment