Batu Legenda Bujang Kurap Terbengkalai

by -370 Views
by

Kabarkite.com-Musirawas (28/1), KONDISI meja batu peninggalan sejarah zaman megalitikum di Danau Raya, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musirawas, Sumateraselatan kini tinggal nama, karena kondisinya sangat memprihatinkan terbengkalai dan tidak terurus dengan alasan keterbatasan anggaran dan keamanan.

Mirisnya lagi, gembar-gembor pemerintahan daerah dan dinas pariwisata yang mengatakan akan menjaga khasanah budaya lokal dan kekayaan wisata daerah terbukti hanya sekedar bualan belaka saat ini. Hal itu terlihat dengan tidak ter-urusnya meja batu megalitikum itu yang juga dipercayai masyarakat berhubungan erat dengan legenda cerita “ Bujang Kurap ” sebagai cerita kolosal Kabupaten Musirawas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Kadisbudpar) Musirawas, Yamin Pabli melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Hamam Santoso mengakui tentang keberadaan dan mitos batu tersebut sebagai salah satu kekayaan budaya daerah. Bahkan kaatanya batu tersebut memang ada kaitannya dengan ceria legenda Bujang Kurap.  Dimana konon ceritanya dimeja tersebut merupakan tempat masyarakat zaman dahulu (Cerita Bujang Kurap-red) untuk berkumpul dan bermain dadu/ judi.

Menurut Hamam, keterbatasan anggaran dan faktor keamanan menjadi kendala dalam memelihara meja batu cerita peninggalan legenda masyarakat tersebut.

“Masuk ke lokasi benda sejarah itu sangat susah, bahkan masyarakat  tidak respek dengan tamu dari luar yang ingin melihat batu bersejarah itu,”tegas dia siang tadi (28/1).

Ditambahkan Hamam, Disbudpar membantah membengkalaikan batu tesebut, mereka mengklaim hingga saat ini terus memonitor dan mengawasi seluruh benda-benda peninggalan sejarah maupun legenda tentang masyarakat Kabupaten Musirawas. Bahkan sudah memberikan laporan kepada pihak Provinsi Sumateraselatan.

“Meja batu ini sudah kita laporkan ke Badan Arkeologi Sumateraselatan untuk segera dilakukan penelitian,” kata dia.

Dilain pihak, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musirawas, Al Imron Harun mengatakan, seyogyanya Disbudpar mengakomodir permasalahan yang ada. Karena aset sejarah itu sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Kenapa perlu dilestarikan dengan mengurusin sejarah maka kita mengetahui sejarah dan tidak melupakan budaya serta adat istiadat nenek moyang kita yang berbanding terbalik di zaman sekarang.

“Kita harusnya mengangkat budaya sejarah karena banyak manfaatnya khususnya generasi penerus bangsa untuk mengetahui aset sejarah mereka sendiri jangan sampai tergerus dengan budaya yang sekarang banyak memberikan efek negatif,”tegas Al Imron.

Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan budaya dan aset budaya asal usul Musirawas perlu dijaga dan dilestarikan. Karena itu penggunaan dana atau anggaran itu bisa dipergunakan se-efektif mungkin mempergunakannya untuk pelestarian benda sejarah.

“Kita tidak bisa kembali zaman itu dan jangan mengimplementasikan aset sejarah dengan hal mistis tetapi pandang dari aspek budaya dan pariwisata yang memberikan pengetahuan kepada masyarakat,”ungkapnya. (Rutan)