Biasanya 10, Sekarang Cuma Lima

Uncategorized511 Views

Kabarkite.com-(17/11) BISNIS mobil bekas dikota Lubuklinggau, Sumateraselatan mengalami penurun omset pembelian tahun ini. Tahun lalu omset penjualan showroom mobil bekas/seken di bilangan jalan Yos Sudarso bisa mencapai 10 unit lebih untuk mobil dibawah harga Rp. 100 juta, sekarang jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 50 persen atau sekitar 5 unit saja, bila dinilai dengan rupiah penurunan omset tersebut bisa mencapai Rp. 500 juta perbulannya. Penurunan ini diakibatkan mulai banyaknya showroom mobil baru dan mobil bekas di kota tersebut dan beralihanya minat konsumen yang lebih condong memilih mobil baru.

Menurut Hery Ruplin (30), pemilik showroom Arjuna di jalan yos Sudarso kelurahan Margarahayu kecamatan Lubuklinggau Selatan II, penurunan omset tersebut kebanyakkan karena makin menjamurnya showroom mobil seperti usahanya dan juga mulai tumbuhnya cabang-cabang showroom mobil baru berbagai merek. Hingga saat ini saja ada sekitar 20 showroom mobil bekas dan 3 show room baru yang ada didaerah tersebut yaitu Ninssan, Daihatsu dan Honda.

” Saat ini jumlah penjualan kita paling tinggi 5 unit perbulan untuk mobil seken di bawah harga Rp. 100 juta, sedangkan harga diatas tersebut 1 unit saja perbulan sudah untung. Sekarang bisnis yang saya tekuni hampir 4 tahun lebih ini sudah banyak saingan, ada 20-an lebih show room mobil bekas. ditambah lagi sekarang kebanyakan konsumen lebih memilih mobil baru. Apalagi show room Honda, Nissan dan Daihatsu sudah ada disini. Jadi kita harus jemput bola dan mempermudah konsumen dalam administrasi dan uang DP sebagai kompensasi menarik konsumen, ” paparnya minggu sore.

Dijelaskan heri juga bahwa para konsumen kebanyakan berasal dari PNS (pegawai Negeri Sipil) dan pemilik kebun kelapa sawit, kebanyakan mereka kredit mengunakan leasing dengan jangka waktu 2-3 tahun dengan kisaran cicilan rata-rata diatas Rp. 2 juta perbulannya. keuntungan dari penjualan tersebut biasanya bisa meraup Rp. 200 juta lebih setiap bulannya.

Hal yng sama juga disampaikan oleh rekannya andi, bisnis mobil seken ini sekarang di tahun 2012 mengalami tekanan yang cukup kuat. Selain sudahnya mengejar omset penjualan, juga makin ketatnya administrasi karena banyaknya modus penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan pihak leasing. Begitupun konsumen, sering juga ditemukan kecurangan dengan tidak mematuhi kesepakatab-kesepakatan saat membeli kendaraan di showroom mereka.

” Sekarang juga kita mesti hati-hati, konsumen sudah mulai nakal dan kadang modusnya membuat kita pusing kepala. Bayar uang muka, tapi menunggak cicilan perbulannya, sedangkan mobil saat kita cek sudah berpindah tangan., ” Keluhnya.

Rita (45) warga Nibung saat mengunjungi salah satu showroom seken mengutarakan ketertarikkanya memiliki mobil seken selain biaya cicilannya murah, juga karena uang mukanya juga ringan. Ia mencari mobil pick up untuk digunakan membawa hasil sawit diperkebunannya.

” Saya lagi mencari mobil hilene pick up untuk di modifikasi agar bisa membantu membawa hasil sawit di kebun saya, sebab disana belum ada akses jalan yang baik. Jadi kalau pake hiline yang 4 WD bisa menghadapi medan berat seperti didaerah saya. Selain itu pas juga dengan kantong saya, tadi saya tawar harganya kisaran Rp.70-80 juta, ” jelasnya. (edosaman)

Comment