Empat Lokasi Yang Dihindari Pengendara Mobil

Uncategorized455 Views

Kabarkite.com-Lubuklinggau(19/11), ADA empat lokasi yang dihindari oleh para penguna kendaraan pribadi roda empat di kota Lubuklinggau, Sumateraselatan. Keempat daerah tersebut selain dikenal sebagai pusat kemacetan juga membuat para pengendara harus berkonsentrasi tinggi. Selain ruas jalan yang habis digunakan pedagang, juga kemungkinan lecet kendaraan yang dikendarai cukup tinggi akibat sempitnya ruang jalan. Kepadatan kendaraan ini terjadi dari pukul 08.00 Wib pagi hingga pukul 18.oo Wib, kecuali di area Pasar bukit Sulap (PBS) dimemulai aktivitas menjelang sore sekitar pukul 16.00 Wib.

Keempat lokasi tersebut menduduki ranking pertama adalah Jalan Jendral Sudirman disepanjang jalur Supermaket Sinarbaru hingga pertigaan menuju stasiun kereta api. Disini kendaraan hanya satu jalur, kiri jalur parkir kendaraan pertokoan, lalu ruas sebelah kanan hampir 1-2 meter badan jalan digunakan para pedagang. Jangan harap di ruas jalan sepanjang lebih kurang 800 meter ini bisa keluar dalam waktu 15 menit. Kedua jalur Terminal Kalimantan, dimulai dati Stasiun kereta api hingga pasar mampu, pengedara harus menjalankan mobil dibawah 40 kilometer/jam. Jalur ini dipenuhi oleh pedagang sayur dan juga aktivitas bongkar muat pertokoan dan menjadi persinggahan angkutan umum (Angkot).

Ketiga adalah area terminal atas, jika memasuki area ini harus berhati-hati karena hampir semua area dipenuhi oleh kendaraan angkutan pedesaan (Angdes) dan aktivitas pertokoan yang ada didaerah itu. Terakhir yaitu area Pasar Bukit Sulap (PBS) di kelurahan pasar setelit. jika anda berniat untuk mengunakan kendaraan berbelanja didaerah ini, pastikan anda untuk hanya berjalan kaki dan memarkirkan kendaran anda dilokasi yang ada. Jika memaksa mengunakan kendaraan roda empat anda mengikuti jalan untuk mengelilingi pasar tersebut, sudah bisa dipastikan anda harus sesering mungkin memijak rem dan kopling kendaraan anda. Selain padat ruas jalan dialam pasar tersebut juga telah beralih fungsi menjadi lapak jualan para pegadang.

Kasat Pol PP Amroelian Thoni, membenarkan bahwa kondisi keempat lokasi tersebut amat tidak bersahabat bagi kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Menurutnya pihaknya telah berulang kali melalukan pendekatan dan himbauan agar badan jalan tidak digunakan sebagai tempat lapak jualan. Selain itu pihaknya juga bersama dinas terkait baik itu Dinas perhubungan (Dishub), maupun kepolisian sering terlibat aktif membantu mengurai kekusutan dan kesemerawutan empat lokasi tersebut.

” Kita sudah sering menginggat para pedagang dan masyarakat agar dapat menghormati hak semua orang dijalanan, apalagi seperti jalan jendral Sudirman adalah jalan utama yang sering digunakan masyarakat untuk berkendara membeli kebutuhan pokok mereka setiap harinya. Namun karena kesadaran yang mungkin masih kurang dari para pedagang, sehingga kita kucing-kucingan. Sehari kita tertibkan besok lusa diulangi lagi. Akibatnya jalur ini padat dan sulit untuk dilalui dengan cepat, jadi pengendara harus berhati-hati agar kendaraannya tidak tergores atau mengalami kecelakaan. Insyaallah kita akan benahi masalah ini bersama-sama” Ungkapnya, senin siang.

Rina Astuti (35), ibu rumah tangga ini memaparkan, ia lebih memilih memarkirkan kandaraannya jauh dari lokasi toko langganannya yang berada diarea pasar Inpres. Sebab ia pernah mengalami masalah mobil yang ia kendarai disenggol oleh tukang ojek akibat jarak antar kendaraan yang teramat dekat dan padat.

” Kalau belanja untuk kebutuhan sehari-hari di pasar inpres, salah lebih memilih parkir kendaraan jauh-jauh dari area sana. Sebab sudah pernah kejadian, untuk memarkir kendaraan saja susah disana, boro-bor dapat tempat parkir malah mobil saya disenggol tukang ojek. Cukup menakutkan untuk saya yang mudah panik, ” Ulasnya. (edosaman)

Comment