Senyap yang kau dapat
Dari puja janji lampau
Membuatmu sekarat
Roboh seperti daun jendelaku
Tak lagi senyawa dengan dengan paku
Engsel dan juga kusen
Semua berderai menahan pilu
Sengit kian menekan
Semua terlambat…
Tangis pilu cuma ungkapan
Sesal yang hilang ditiup angin malam
Penguasa pun terdiam
Seperti malam-malammu yang mencekam
Berlinang sesal dan dendam
Ibarat ulir yang berterbangan
Memiliki pohon namun terlepas
Jauh melampaui angan
Pedih terhempas badas
Aku membayangkan sembilu
Mengutuk perih yang kau genggam
Mencabik rasa kebangsaan yang kurasa tentram
Semua mengilukan…
Kita tak berharga ditanah sendiri
Dilayukan dibumi kawan
Tak boleh menyendiri sendiri
Kami tak sudi kau ditinggalkan
Semoga mimpimu
Mimpi juga kaummu
Tak terulang karena keji zaman
Doakan kami yang kau tinggal kawan
Merintis adil yang dikucilkan
Membenarkan jalan berpamitan
Bahagialah…
Kau bagian butir sejarah zaman
Mana tahan
Biar serapah zaman menghujam…
Kumpulan puisi : Edo saman
pada 21 Juni 2011 pukul 4:09 ·