Membangun Mimpi Dialun-alun

Uncategorized445 Views

Kabarkite.com-Lubuklinggau (15/11), Setiap petang lapangan merdeka sebagai alun-alun Kota Lubuklinggau, Sumateraselatan menjadi salah satu tempat pilihan utama masyarakat untuk menikmati hiburan keluarga dan jajanan. Hal ini menjadi pemandangan yang unik dan mengairah sebagai ikon dan pusat aktivitas masyarakat kota sebiduk semareh ini.

Ratusan orang setiap petang memilih tempat itu untuk melepaskan penat dan jenuh sehabis pulang kerja, kuliah atau sekedar mejeng bersama teman-teman dan keluarga.

Menurut Alwi (40), salah seorang pengurus penguyuban komunitas pedagang dan mainan anak-anak di area lapangan merdeka, setiap petang ada sekitar 15 orang pengusaha permainan anak-anak yang siap memberikan fasilitas hiburan untuk keluarga dan anak-anak. Ada mainan ketangkasan seperti memancing ikan dalam kolam buatan, kolam bola, sewa becak mini serta mobilan elektrik. Bukan hanya itu, mereka pun menyewakan kuda untuk ditunggangi berkeliling area alun-alun lapangan Merdeka dengan biaya cukup murah Rp. 5.000,- hingga Rp. 10.000,- dengan durasi waktu 10 hingga 20 Menit.

” Dialun-alun ini ada 15 orang penyewa alat permainan untuk anak-anak dan keluarga, dan juga ada 41 orang pedagang makanan jajanan. Komunitas kami ini berharap keberadaan kami dapat bermamfaat bagi masyarakat, setiap harinya ada kisaran 200-300 orang mengunakan jasa kami mulai dari pukul 16.00 Wib hingga pukul 20.00 Wib. Kami membangun mimpi di alun-alun ini, dari hasil sewa alat mainan dan jualan jajanan ini, setiap hari berharap cukup untuk biaya sewa rumah dan menyekolahkan anak ” Ulas Alwi kamis petang.

Ditambahkannya, pedagang sate padang dan soto merupakan panganan jajanan yang amat laris di area tersebut. Jadi katanya, kalau belum mencicipi sate dan soto lapangan merdeka, maka belum lah lengkap ritual rehat keluarga di area tersebut.

Selain itu, Gun (26) penyewa mainan anak-anak seperti kereta api dan odong-odong mengatakan fasilitas yang mereka miliki tak kalah nyamannya dengan permainan di supermaket seperti Ceria toserba atau JM Lubuklinggau. Setiap harinya jika tak hujan atau ada tenda kegiatan pemerintahan, ia bersama dua temannya bisa mebawa pulang uang mencapai Rp. 300.000,- perharinya setelah dipotong biaya operasional dan mobilisasi alat permainannya.

” Alat permainan di lapangan merdeka lengkap sama seperti di supermaket, bisa dilihat sendiri dari sewa heli mainan hingga kuda kami punya. Dan kami tidak mematok harga yang mahal untuk menguna jasa kami, ” jelasnya.

Dilain pihak, pengunjung lapangan merdeka merasa terbantu dengan adanya fasilitas permainan anak-anak dan kuliner. Diutarakan Ani (34) salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) warga Margamulya kecamatan Lubuklinggau Selatan II, ia mengajak anaknya bersama suaminya setiap petang jika senggang untuk makan soto atau naik kuda diarea tersebut.

” Dilinggau fasilitas publik belum ada, jadi untuk bersantai keluarga kami memilih lapangan merdeka, selain banyak pilihanan jajanan juga ada sewa mainan untuk sikecil. Ya kalo kesana setidaknya kita menghabiskan uang untuk jajan dan sewa mainan paling sedikit Rp. 50.000,- ” Ungkapnya.

Hal yang paling ditakuti komunitas ini selain hujan dan kegiatan pemerintahan adalah larangan untuk beraktivitas diarea tersebut suatu saat tanpa ada solusi dari pemerintahan kota Lubuklinggau. (edosaman)

Comment