Nomaden

Uncategorized453 Views

Akulah anak angin..,
Yang berhembus sebelum turun hujan
Ibuku adalah putik-putik malam
Bapak-ku adalah saripati karang

Tak peduli kau di belantara rimba
Tak peduli kau di belantara kota
Tak peduli kau pemuda kampung
Tak peduli kau pemuda kampus

Tangkaplah aku “ Sang Anak Angin ”
Dari segenap Penjuru Angin

Di antara bulir-bulir keringat Transmigran
Di kerumunan riuh-lusuh orang pinggiran
Di balik moncong-moncong Toa Demonstran
Dalam detak-detak nadi para demonstran

Di antara lorong-lorong gerbong kereta
Di antara suara sumbang Pengamen Bus kota
Di balik mangkuk-mangkuk para Pengemis renta
Dalam ragam kasta dan tahta

Di antara ketakutan dan harapan..,
Diantara cinta dan kesumat kebencian
Tangkaplah aku “ Sang Anak Angin ”
Dari segenap Penjuru Angin

Karena akulah angin perubahan
Akulah angin keadilan
Akulah angin perdamaian
Akulah angin kemakmuran

Pusara-ku adalah Jiwa-jiwa yang tenang
Pada kaum yang bermahkotakan moral dan kearifan
Yang telah meninggalkan “Ego”
Yang telah menanggalkan “Ke-aku-an”

Tangkaplah aku “Sang Anak Angin”
Dari segenap Penjuru Angin

Kumpulan puisi: Moehamadien Binarno

Comment