RPH Belum Difungsikan, Daging Masuk Minim Pengawasan

Empatlawang992 Views

Foto : RPH di Empatlawang yang belum berfungsi.

Kabarkite.com, Tebingtinggi (14/3) Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di Jl Lintas Sumatera (Jalinsum) Dusun Talang 12 Desa Lubukkelumpang Kecamatan Saling, sejak berdiri 2012 lalu hingga saat ini belum juga difungsikan. Sehingga, disinyalir daging-daging yang masuk ke Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati masih minim pengawasan.

“Masih minim sekali, lah kita belum ada RPH yang mengatur pemotongan hewan di tempat kita ini, kami sebenarnya ragu membeli daging dipasar,” ujar Meri (33) warga Perumnas Skip Kecamatan Tebing Tinggi.

Menurutnya, apabila RPH sudah difungsikan, artinya setiap daging-daging yang dijual di Empat Lawang dapat terkoordinir secara baik.
“Kan kalau ada RPH hewan itu di potong disana, jadi bisa dilihat secara langsung dan diawasi langsung oleh pemerintah, jadi pemerintah tahu kalau daging itu halal atau tidak, dipotong secara benar atau tidak, seperti di kota yang pernah saya tinggal sebelum disini,” tutur dia.

Sementara itu, Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Empat Lawang, Rudianto mengakui, RPH tersebut hingga saat ini belum difungsikan. Sebab terkendala dibeberapa fasilitas yang belum ada seperti alat potong yang masih kurang dan pagar belakang belum ada.
“Kalau tidak ada pagar, kita khawatir dengan sapi-sapinya nanti,” ujarnya.

Rudi menuturkan, pihaknya saat ini tengah menyusun kerjasama (MoU) dengan pihak ketiga untuk pengolahan RPH tersebut.
“InsyaAllah tahun ini selesai, dan dapat berjalan di tahun ini juga. Saya harap secepatnya,” kata Rudi.

Untuk perlatan yang masih kurang, ia menyebutkan bahwa akan coba diajukan pada anggaran pendapatan belanja daerah perubahan (APBDP). “Kalau tidak acc, maka kita anggarakan 2017 ini. Yang jelas tahun ini akan kita fungsikan RPH itu. Dikelola pihak ketiga, dan pihak ketiga wajib membayar retribusinya,” tutur Rudi.

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, sebelum difungsikan RPH di Empat Lawang, komoditi daging sapi kebanyakan berasal dari Lubuklinggau. “Tapi tidak ada terjadi permasalahan. Apalagi konsumsi daging kita hanya sekitar 1 sampai 2 ekor sapai perhari. Cukuplah selama ini, tapi kalau sudah RPH nanti, akan kita tingkatkan lagi,” pungkasnya (alfarisi)